Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinarmas Sekuritas Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,9 Persen pada 2024

Kompas.com - 07/02/2024, 07:31 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,05 persen sepanjang 2023. Hasil ini disebut berada di bawah target pemeritah sebesar 5,3 persen.

Berkaca dari hasil tersebut, Sinarmas Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan turun kembali ke angka 4,9 persen.

Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy mengatakan, pertumbuhan PDB didorong oleh ekspor dan investasi. Di sisi lain, sektor konsumsi tetap lesu lantaran kampanye beralih ke media sosial.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5 Persen, Jalan Indonesia jadi Negara Maju Kian Terjal

"Konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari setengah dari PDB hanya naik 4,5 persen pada kuartal IV-2023, laju terendah dalam hampir dua tahun dengan masyarakat kelas menengah atas mengalihkan pengeluaran dari dari sektor konsumtif ke produktif,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (6/2/2024).

Sementara itu, ia menambahkan, investasi yang menjadi kontributor terbesar kedua terhadap pertumbuhan PDB naik 5,02 persen pada kuartal IV-2023. Angka tersebut, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 5,8 persen pada kuartal III-2023.

Sementara itu, ekspor berhasil mencatat ekspansi sebesar 1,6 persen pada kuartal IV-2023, setelah dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi. Selain itu, belanja pemerintah naik 2,8 persen, membalikkan kontraksi pada kuartal III-2023.

Baca juga: Ekonom Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Masih Sesuai Tren Jangka Panjang

Ke depan, Ishfan memperkirakan konsumsi rumah tangga akan terus melambat, bersama dengan ekspektasi pendapatan ekspor yang lebih rendah tahun ini.

"Sehingga kami merevisi perkiraan pertumbuhan PDB kami menjadi 4,9 persen untuk full year 2024 dari sebelumnya 5 persen,” tutur Ishfan.

Menurut Ishfan pendorong utama laju pertumbuhan ekonomi 2024 akan datang dari investasi yang kami perkirakan akan tumbuh mendekati 6 persen, juga ada sedikit harapan membaiknya konsumsi rumah tangga mendekati 5 persen.

Baca juga: Prabowo Sebut Program Makan Gratis Bisa Tingkatkan Ekonomi hingga 2 Persen, Bagaimana Caranya?

Menurut dia, itu akan menjadi faktor penyeimbang di tengah perkiraan melemahnya faktor eksternal yang ditandai menipisnya surplus neraca perdagangan.

"Laju pertumbuhan PDB 2024 akan lebih rendah dari pencapaian sepanjang tahun 2023, dimana ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen, ujar dia.

Sedangkan, sepanjang 2024 pihaknya memperkirakan kontribusi saldo eksternal negatif terhadap PDB, karena prospek neraca perdagangan tampak lebih suram tahun ini. Ekonomi global yang lemah juga dapat membuat pengiriman ekspor tetap lesu.

Selain itu resiko terhadap ekonomi tetap ada karena inflasi pangan meningkat pada Januari sementara rupiah yang volatil mungkin membuat Bank Indonesia berhati-hati untuk melakukan pemotongan suku bunga di semester I-2024.

Baca juga: Ada Pemilu dan IKN, BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 5,5 Persen

"Secara overall kami perkirakan pertumbuhan PDB sebesar 4.9 persen sepanjang 2024, ditopang pertumbuhan domestic demand sebesar 5 persen, tetapi akan tergerus kontribusi negatif dari faktor external balance yang membuat pertumbuhan PDB secara overall sedikit lebih rendah,” tutup Ishfan.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Realisasi itu lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 5,31 persen.

Baca juga: Daftar 10 Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Paling Tinggi 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com