Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Pelindo Layani Bongkar Muat 67.000 Ton Beras Impor Bulog Sejak Awal 2024

Kompas.com - 07/02/2024, 06:36 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) telah melayani bongkar muat kargo beras impor milik Perum Bulog sebanyak 67.000 ton sepanjang 2024 hingga saat ini.

Branch Manager Terminal Jamrud, Nilam, Mirah Pelabuhan Tanjung Perak Muhammad Junaedhy mengatakan, beras impor yang dibongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya ini akan didistribusikan Bulog ke 13 kota di Jawa Timur di antaranya Surabaya Selatan, Probolinggo, Madiun Trenggalek, dan Banyuwangi.

"Itu memang beras milik Bulog. Memang Bulog ini kan sedang mengimpor ya untuk kebutuhan ketahanan pangan dan memang di tahun ini secara total Indonesia kurang lebih sekitar 2 juta. Salah satunya adalah di Tanjung Perak ini yang dituju karena gudang bongkarnya di Tanjung Perak," ujarnya saat ditemui di Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Persiapan Pelindo Multi Terminal Layani Bongkar Muat Kargo Beras Impor Milik Bulog

(Kanan) Branch Manager Terminal Jamrud, Nilam, Mirah Pelabuhan Tanjung Perak Muhammad Junaedhy saat ditemui di Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur, Selasa (6/2/2024).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu (Kanan) Branch Manager Terminal Jamrud, Nilam, Mirah Pelabuhan Tanjung Perak Muhammad Junaedhy saat ditemui di Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur, Selasa (6/2/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan, bongkar muat 67.000 ton beras impor dari Thailand ini datang di Pelabuhan Tanjung Perak dengan empat kapal sejak Januari lalu.

Pada Januari 2024, sekitar 41.000 ton beras impor pada dua kapal telah selesai dibongkar muat. Kemudian pada 1 dan 3 Februari 2024 datang lagi dua kapal dengan muatan masing-masing 14.000 ton dan 12.000 ton.

Dia bilang, saat ini proses bongkar muat dua kapal yang baru datang awal Februari kemarin masih berlangsung. Diperkirakan proses bongkar muat ini akan berlangsung paling lama 15 hari.

"(Waktu bongkar muat) tergantung dari kondisi cuaca. Paling lama 15 hari dengan kondisi hujan," kata dia.

Baca juga: Lakukan Transformasi Bisnis, Pelindo Multi Terminal Tuai Kinerja Positif

Selain bongkar muat 67.000 ton beras impor yang sudah dilaksanakan sejak awal tahun, anak perusahaan PT Pelindo (Persero) ini mencatat ada empat kapal bermuatan 51.000 ton beras impor milik Bulog yang tengah antre untuk dibongkar muat di Terminal Jamrud.

Namun dia tidak dapat memastikan asal beras impor yang akan dieksekusi. Yang jelas, beras impor milik Bulog berasal dari dua negara yaitu Thailand dan Vietnam.

"Antrean masih ada empat (kapal), 14.000 ton, 12.000 ton, 26.000 ton tambah 4.000 ton masih ada 51.000 ton, itu antrean saat ini, ini masih kemungkinan tambah lagi," ucapnya.

Dia mengungkapkan, ini bukan pertama kalinya SPMT melayani bongkar muat beras impor Bulog. Sepanjang 2023, SPMT telah melakukan bongkar muat sebanyak 392.000 ton beras impor Bulog.

Baca juga: Pelindo Bangun Hub Logistik di Kuala Tanjung

"Untuk di tahun 2023 itu total ada 27 kapal, dengan total 392.000 ton. Ini yang di Terminal Jamrud," ungkapnya.

Adapun SPMT membanderol layanan bongkar muat beras impor ini sebesar Rp 130.000 per ton. Harga tersebut sudah termasuk biaya bongkar muat dari kapal ke truk sebesar Rp 80.000 per ton, jasa dermaga Rp 2.550, dan imbalan fasilitas Rp 9.223 per ton.

"Ya memang termnya itu dipaketkan. Kalau di beras ini, kalau secara total itu sekitar Rp 130.000 per ton. Rp 130.000 itu termasuk di dalamnya ada jasa dermaga, ada imbalan fasilitas, untuk tenaga bongkar muat, ada teli, ada surveyor, untuk custom tiren, untuk karantin. Karena biaya-biaya itu yang disepakati antara pemilik dan juga perusahaan bongkar muat," tuturnya.

Baca juga: Pelindo Tingkatkan Kapasitas Makassar New Port Jadi 2,5 Juta TEUs

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com