Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp 15.623 Per Dollar AS

Kompas.com - 15/02/2024, 17:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah di pasar spot berbalik arah hingga akhir perdagangan hari ini, Kamis (15/2/2024). Rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 15.623 per dollar AS.

Ini membuat rupiah melemah 0,12 persen dibanding penutupan pada Selasa (13/2/2024) di Rp 15.604 per dollar AS. Padahal, di awal perdagangan, rupiah sempat menguat ke level Rp 15.550 per dollar AS.

Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di kawasan bervariasi. Di mana, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,23 persen.

Baca juga: Usai Pemilu, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis

Ilustrasi uang rupiah, uang kertas rupiah, anggaran.SHUTTERSTOCK/VERRA WIDHI Ilustrasi uang rupiah, uang kertas rupiah, anggaran.

Selanjutnya, dollar Taiwan yang sudah ditutup koreksi 0,22 persen. Disusul, dollar Hongkong yang tertekan 0,01 persen.

Berikutnya, rupee India terlihat melemah tipis 0,009 persen terhadap green back pada sore ini.

Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi di Asia setelah melonjak 0,25 persen. Lalu ada peso Filipina yang ditutup terkerek 0,16 persen.

Kemudian, ringgit Malaysia terlihat menanjak 0,11 persen dan won Korea Selatan ditutup terangkat 0,1 persen. Lalu ada dollar Singapura yang naik 0,08 persen.

Baca juga: Kurs Rupiah terhadap Dollar AS di 5 Bank Besar Indonesia

Selanjutnya, yuan China terlihat menguat tipis 0,04 persen pada hari ini. (Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari)

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.623 Per Dolar AS Pada Hari Ini (15/2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com