Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Gagal Panen, Pemerintah Sediakan Dana Rp 200 Miliar

Kompas.com - 19/02/2024, 20:37 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan melanjutkan penyaluran bantuan gagal panen untuk petani yang lahan persawahannya terdampak banjir pada 2023.

Muhadjir mengatakan, pemerintah akan menyediakan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk melanjutkan pemberian bantuan tersebut.

"Nanti pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui dana siap pakai akan disediakan dana Rp 200 miliar lebih," kata Muhadjir usai menggelar rapat tingkat menteri terkait gagal panen di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Seluas 5.469 Hektar Sawah di 20 Provinsi Gagal Panen Akibat Banjir, Pemerintah Beri Bantuan Rp 8 Juta

Muhadjir mengatakan, nanti pemberian bantuan dialikan ke PT Jasindo atas rekomendasi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Ia mengatakan, pemberian bantuan tidak hanya bagi petani yang lahannya gagal panen akibat banjir, namun, gagal panen akibat kekeringan dan hama.

"Preminya 10 juta per hektar yang diusulkan oleh pak menteri dalam pertemuan, nanti tentu saja akan kita bahas lebih lanjut sesuai dengan kesiapan fiskal kita," ujarnya.

Di samping itu, Muhadjir mengatakan, pemerintah telah memberikan bantuan gagal panen kepada petani yang terdampak banjir di 2023.

Adapun data BNPB melaporkan sepanjang 2023 tercatat 5.469 hektar sawah di 20 provinsi mengalami gagal panen akibat bencana banjir.

"Berdasarkan data BNPB, telah tercatat 331 bencana banjir atau sekitar 44 persen dari total kejadian tahun 2023 (Januari-Maret 2023). Bencana banjir yang melanda telah akibatlkan gagal panen, diperkirakan 5.469 hektar di 20 provinsi," tuturnya.

Ia mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah memberikan bantuan kerugian kepada petani yang terdampak gagal panen sebesar Rp 8 juta per hektar per kelompok.

"Semacam bantuan kerugian, yakni Rp 8 juta per hektar per kelompok dan sudah disalurkan," kata dia.

Terakhir, Muhadjir mengatakan, bantuan senilai Rp 8 juta pe hektar tersebut diberikan dalam bentuk uang dan sudah dilakukan pertama kali oleh Presiden Jokowi.

"Dalam bentuk uang (bantuan gagal panen), sudah berjalan kick off oleh pak Presiden Jokowi di Pekalogan," ucap dia.

Baca juga: Mendag Zulhas: Presiden Pastikan Bantuan Beras Lanjut sampai Juni 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com