Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 27/02/2024, 09:20 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (27/2/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 7.267,05 atau turun 16,7 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.283,82.

Sebanyak 137 saham melaju di zona hijau dan 133 saham di zona merah. Sedangkan 254 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 360 miliar dengan volume 698,9 miliar saham.

Baca juga: Bisakah IHSG Hari Ini Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola hammer pada perdagangan kemarin yang mengindikasikan kuatnya daya beli pelaku pasar dan berhasil mempertahankan IHSG di atas support 7.275.

"Pelemahan diperkirakan terbatas dan ada potensi rebound dalam waktu dekat. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah, range 7.275 – 7.295," kata William.

Bursa Asia mayoritas di zona merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,2 persen (37,4 poin) pada level 16.595,33, Strait Times pada level 3.153,45 atau melemah 0,55 persen (17,3 poin), dan Shanghai Komposit melemah 0,12 persen (2,8 poin) ke posisi 2.974,8. Sementara itu, Nikkei naik 0,24 persen (92,9 poin) pada level 39.321,69.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.09 WIB rupiah berada pada level Rp 15.658 per dollar AS atau turun dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.630 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pasar masih mempertimbangkan masa depan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS karena data-data ekonomi AS masih memperlihatkan perekonomian AS yang masih cukup solid sehingga berpeluang menaikan inflasi AS lagi.

“Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS hari ini. Potensi pelemahan ke arah Rp 15.660, dengan potensi support di sekitar Rp 15.600 per dollar AS,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Pekan lalu dua petinggi the Fed yaitu Christopher Waller dan John Williams menekankan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya. Dan semalam data perumahan AS masih menunjukkan pertumbuhan. Data penjualan rumah baru AS bulan Januari menunjukkan kenaikan 1,5 persen.

Selain itu, sebagian indeks saham Asia pagi ini terlihat bergerak negatif. Ini bisa diartikan minat pasar terhadap aset berisiko berkurang dan ini bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.

Baca juga: Hari Ini, IHSG Berakhir Melemah Seiring Pelemahan Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com