Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Data Inflasi, "Rally" Wall Street Terhenti

Kompas.com - 27/02/2024, 06:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Senin (26/2/2024) waktu setempat (Selasa pagi WIB).  Para investor menunggu data inflasi utama Amerika Serikat.

S&P 500 ditutup turun 0,38 persen pada 5.069,53. Nasdaq Komposit melemah 0,13 persen menjadi 15.976,25. Dow Jones Industrial Average (DJIA) tergelincir 62,30 poin atau 0,16 persen ke posisi 39.069,23.

Pada Senin, saham Amazon masuk ke indeks 30 saham di Dow Jones menggantikan Walgreens Boots Alliance. Pertimbangan masuknya Amazon dalam indeks DJIA berdasarkan harga saham, bukan kapitalisasi pasar. Penambahan raksasa e-commerce ini akan meningkatkan eksposur indeks terhadap teknologi dan ritel konsumen. Mengakhiri sesi Senin, saham Amazon melemah 0,15 persen.

Baca juga: Wall Street Berakhir Hijau, S&P 500 Catat Rekor Tertinggi

Imbal hasil Treasury AS naik di tengah saham-saham yang mengalami tekanan. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun bergerak naik menjadi 4,2 persen.

Saham-saham memasuki pekan ini dengan nilai yang tinggi setelah indeks-indeks utama mencatatkan bullish berkat laporan pendapatan perusahaan pembuat chip, Nvidia. S&P 500 dan Dow mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat.

Investor kini mengamati apakah momentum sektor kecerdasan buatan atau AI dapat bertahan seiring dengan masih adanya risiko ekonomi dan inflasi. Pada perdagangan Senin, pelaku pasar juga menantikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulanan, yang merupakan ukuran inflasi The Fed yang akan dirilis pada hari Kamis.

Kepala investasi di NorthEnd Private Wealth Alex McGrath mengatakan, saat ini reli didukung sentimen AI yang berlanjut.

“Nvidia dan banyak perusahaan semikonduktor lain tampaknya percaya pada pemikiran bahwa AI dapat terus mendorong reli ini,” kata McGrath mengutip CNBC.

Menurut kepala strategi investasi Oppenheimer John Stoltzfus, sentimen investor terhadap saham telah meningkat berkat musim pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

"Hal ini terjadi bahkan ketika pasar harus mencerna kemungkinan bahwa Federal Reserve akan tetap waspada terhadap inflasi yang tinggi ketika mempertimbangkan apakah, kapan, dan seberapa besar bank sentral tersebut akan menurunkan suku bunganya tahun ini,” katanya.

Data Biro Sensus dan Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan mencatat, penjualan rumah baru pada bulan Januari mencapai 661.000, meningkat 1,5 persen dari sebelumnya. Jumlah tersebut meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 680.000 atau naik 2,4 persen.

Pelaku pasar menanti sejumlah rilis ekonomi, termasuk data pesanan barang tahan lama bulan Januari pada hari Selasa dan persediaan grosir bulan Januari pada hari Rabu. Angka belanja konsumen dan PCE akan dirilis pada hari Kamis.

Baca juga: Hari Ini, IHSG Berakhir Melemah Seiring Pelemahan Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com