Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tunggu Data Inflasi, "Rally" Wall Street Terhenti

S&P 500 ditutup turun 0,38 persen pada 5.069,53. Nasdaq Komposit melemah 0,13 persen menjadi 15.976,25. Dow Jones Industrial Average (DJIA) tergelincir 62,30 poin atau 0,16 persen ke posisi 39.069,23.

Pada Senin, saham Amazon masuk ke indeks 30 saham di Dow Jones menggantikan Walgreens Boots Alliance. Pertimbangan masuknya Amazon dalam indeks DJIA berdasarkan harga saham, bukan kapitalisasi pasar. Penambahan raksasa e-commerce ini akan meningkatkan eksposur indeks terhadap teknologi dan ritel konsumen. Mengakhiri sesi Senin, saham Amazon melemah 0,15 persen.

Imbal hasil Treasury AS naik di tengah saham-saham yang mengalami tekanan. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun bergerak naik menjadi 4,2 persen.

Saham-saham memasuki pekan ini dengan nilai yang tinggi setelah indeks-indeks utama mencatatkan bullish berkat laporan pendapatan perusahaan pembuat chip, Nvidia. S&P 500 dan Dow mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat.

Investor kini mengamati apakah momentum sektor kecerdasan buatan atau AI dapat bertahan seiring dengan masih adanya risiko ekonomi dan inflasi. Pada perdagangan Senin, pelaku pasar juga menantikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulanan, yang merupakan ukuran inflasi The Fed yang akan dirilis pada hari Kamis.

Kepala investasi di NorthEnd Private Wealth Alex McGrath mengatakan, saat ini reli didukung sentimen AI yang berlanjut.

“Nvidia dan banyak perusahaan semikonduktor lain tampaknya percaya pada pemikiran bahwa AI dapat terus mendorong reli ini,” kata McGrath mengutip CNBC.

Menurut kepala strategi investasi Oppenheimer John Stoltzfus, sentimen investor terhadap saham telah meningkat berkat musim pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

"Hal ini terjadi bahkan ketika pasar harus mencerna kemungkinan bahwa Federal Reserve akan tetap waspada terhadap inflasi yang tinggi ketika mempertimbangkan apakah, kapan, dan seberapa besar bank sentral tersebut akan menurunkan suku bunganya tahun ini,” katanya.

Data Biro Sensus dan Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan mencatat, penjualan rumah baru pada bulan Januari mencapai 661.000, meningkat 1,5 persen dari sebelumnya. Jumlah tersebut meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 680.000 atau naik 2,4 persen.

Pelaku pasar menanti sejumlah rilis ekonomi, termasuk data pesanan barang tahan lama bulan Januari pada hari Selasa dan persediaan grosir bulan Januari pada hari Rabu. Angka belanja konsumen dan PCE akan dirilis pada hari Kamis.

https://money.kompas.com/read/2024/02/27/063900326/tunggu-data-inflasi-rally-wall-street-terhenti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke