Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Pertumbuhan Masih Luas, Data Center Bitera Masuk Pasar Indonesia

Kompas.com - 28/02/2024, 22:27 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetrasi data center di Indonesia dinilai masih rendah, di bawah 1 watt per kapita. Untuk itu, perusahaan data center Bitera pun masuk pasar Indonesia.

Perusahaan data center ini 100 persen dimiliki oleh orang Indonesia. Peresmian data center Bitera dilakukan pada Selasa, 27 Februari 2024 lalu, dihadiri sejumlah petinggi seperti Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Penetrasi data center di Indonesia jauh dibandingkan negara tetangga seperti Singapura yang mencapai 100 watt per kapita," ujar CEO Bitera Tedy Harjanto, melalui keterangan pers, Rabu (28/2/2024).

"Sebagai perbandingan lain, konsumsi rata-rata di Jepang mencapai 10 watt per kapita, menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk berkembang dalam hal infrastruktur data center," lanjutnya.

Baca juga: Data Center Masih Dominasi Permintaan Lahan Industri Tahun 2024

Menyitir data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi Data Center di Indonesia merupakan salah satu yang terendah di Asia Pasifik, yaitu sekitar 0,3 watt per kapita. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, kapasitas data center di Indonesia hanya setara dengan sekitar 12,7 persen.

CEO MMS Group Indonesia Sendy Greti menambahkan, pihaknya sebagai afiliasi Bitera melihat adanya peningkatan signifikan untuk data center sejalan dengan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan ekonomi digital.

"Kami percaya, Bitera akan memenuhi kebutuhan ini dan dapat memegang peran penting dalam mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia. Kehadiran Bitera juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui kolaborasi dengan sektor swasta," katanya.

Baca juga: Bantu Perkembangan Ekonomi Digital RI, Bitera Operasikan Data Center di Jakarta

Dukungan pemerintah

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menekankan bahwa infrastruktur digital merupakan kebutuhan utama dalam transformasi digital perekonomian Indonesia dan dunia. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan infrastruktur digital yang memadai seperti data center.

Menurut Bahlil, keberadaan Bitera diharapkan mampu memperkuat infrastruktur digital nasional sehingga mampu mempersiapkan Indonesia untuk dapat bersaing di kancah internasional, memberdayakan UMKM dan startup melalui akses teknologi yang canggih.

"Keberadaan Bitera sebagai pusat data yang dimiliki oleh anak bangsa, menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan digitalisasi negara kita dan patut kita banggakan," katanya.

Sebagai tambahan informasi, Bitera menawarkan kapasitas beban TI kritis sebesar 20 MW dengan kapasitas hingga 4.000 rak. Fasilitas Tier-III+, menyediakan SLA (Service Level Agreement) Five9s dan merupakan pusat data paling aman di pusat kota Jakarta.

Bitera juga telah menerapkan teknologi yang hemat energi dan ramah lingkungan, serta telah mencapai netralitas karbon.

Baca juga: RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

Pasar data center RI

Sebelumnya, bisnis data center diperkirakan mampu meraup pendapatan senilai 1,3 miliar dollar AS di tahun 2023 yang setara dengan Rp 19,3 triliun (kurs Rp 14.880 per dollar AS).

Hal ini seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi digital yang syarat dengan kebutuhan yang tinggi akan akses penyimpanan data.

Head of Singapore and Indonesia Markets (Cloud and Datacenter Industry) Sam Narby mengatakan, potensi pendapatan tersebut memberikan angin segar bagi kegiatan usaha data center, baik global maupun lokal.

Ketua Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Suryakusuma juga menambahkan, saat ini pertumbuhan industri data center memiliki peluang yang cerah.

Di sisi lain, bisnis data center juga diharapkan menekankan manajemen bisnis berkelanjutan dan mengedepankan efisiensi penggunaan energi.

"Saya melihat banyak potensi dalam insustri data center. Kami berharap industri data center dapat memberikan kontribusi lebih banyak lagi di Indonesia dalam hal keberlanjutan dan peningkatan efisiensi energi," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com