Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGEO Cetak Laba Bersih Rp 2,5 Triliun Sepanjang 2023

Kompas.com - 04/03/2024, 15:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten anak usaha PT Pertamina (Persero) yang berfokus di bidang energi panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 sebesar 163,57 juta dollar AS atau setara dengan Rp 2,5 triliun (kurs Rp 15.704 per dollar AS).

Nilai tersebut meningkat signifikan sebesar 28,47 persen dibanding laba bersih periode sama tahun 2022 sebesar 127,32 juta dollar AS. Sementara itu, pendapatan PGEO sepanjang tahun 2023 mencapai 406,29 juta dollar AS atau, naik dari posisi sebelumnya 386,07 juta dollar AS.

“PGEO secara konsisten terus menunjukkan pertumbuhan laba dan pendapatan yang positif pada tahun 2023,” kata Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi dalam siaran pers, Minggu (3/3/2023).

“Kinerja unggul ini diperoleh melalui strategi efisiensi, penjualan uap dan listrik, dan pendapatan lainnya, seiring dengan ekspansi perusahaan dalam menggali potensi panas bumi di Indonesia,” tambahnya.

Baca juga: Tunjuk Direktur Keuangan Baru, Begini Proyeksi Kinerja PGEO ke Depan

Adapun penjualan mengalami peningkatan dengan kontribusi utama berasal dari area Kamojang sebesar 151,51 juta dollar AS, diikuti secara berurutan oleh Ulubelu sebesar 120,18 juta dollar AS, area Lahendong sebesar 83,88 juta dollar AS, area Lumut Balai 41,32 juta dollar AS, dan area Karaha sebesar 9,38 juta dollar AS.

Di tengah pertumbuhan laba dan pendapatan, beban penjualan Perseroan hanya mengalami kenaikan 3,33 persen menjadi 178,98 juta dollar AS dari 173,21 juta dollar AS di tahun 2022. Margin laba bersih juga mengalami kenaikan menjadi 40 persen dari 33 persen di 2022.

“Ini menunjukkan kemampuan PGE dalam meningkatkan kinerja produksi dan mengendalikan beban penjualan yang menunjukkan konsistensi PGE dalam melaksanakan Operational Excellence,” ujar dia.

“Kinerja yang kami capai pada tahun 2023 ini merupakan bukti komitmen dan konsistensi PGE dalam meningkatkan nilai perusahaan melalui berbagai upaya efisiensi dan optimalisasi aset produksi,” lanjutnya.

Baca juga: Bisnis EBT Menjanjikan di Masa Depan, Bagaimana Prospek Saham PGEO?

 


Julfi mengatakan, PGEO terus melakukan ekspansi melalui eksplorasi potensi panas bumi dan pengoptimalan wilayah kerja untuk percepatan peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Perseroan hingga 1 GW dalam 2 (dua) tahun ke depan.

Pada tahun 2023, Perseroan mengoperasikan 6 area operasi sendiri.

“Pencapaian ini juga menegaskan prospek cerah industri panas bumi. Kami bertekad untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi di Indonesia dan wilayah lain di dunia,” tambahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com