Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Aksi Boikot Produk Pro Israel, Hippindo: Itu Rugikan Bangsa Sendiri

Kompas.com - 05/03/2024, 18:27 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah berharap aksi boikot produk pro Israel berakhir.

Budi mengatakan aksi boikot produk tersebut hanya akan merugikan industri dalam negeri lantaran semua merek asing tersebut diproduksi menggunakan bahan baku lokal.

"Enggak ada lagi lah boikot, itu merugikan bangsa kita sendiri. Mau itu merek asing, kalau dibuat di Indonesia itu jadi program pemerintah dan harus kita dukung. Coca cola sudah dibikin di Bekasi, KFC peternaknya dari sini semua," kata Budi di kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Budi mengatakan, saat ini dampak aksi boikot produk pro Israel mulai menurun, beberapa penjualan produk mulai stabil.

Ia menyayangkan jika aksi boikot masih terus dilanjutkan mengingat banyak pihak yang terdampak akibat aksi tersebut.

"Kita sayangkan lah dunia bisnis itu tidak bisa apalagi di indonesia ini peraturannya banyak yang udah investasi di Indonesia. Jadi kasian peternakan dan lainnya yang kena imbas," ujarnya.

Baca juga: Boikot Produk Israel, Begini Dampaknya ke Indonesia

Untuk diketahui, aksi boikot ini sudah merugikan keberlangsungan industri usaha dalam negeri.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penurunan laba bersih pada 2023. Hal ini disebabkan oleh aksi boikot anti Israel yang terjadi pada akhir tahun lalu.

Presiden Direktur UNVR Benjie Yap mengatakan, dalam dua bulan terakhir kuartal IV-2023, pihaknya menghadapi tantangan eksternal yang tidak terduga, termasuk adanya penyebaran informasi yang tidak benar terkait situasi geopolitik.

Baca juga: Boikot Produk Israel Bisa Bikin Transaksi Ritel Modern Anjlok 50 Persen

“Kami terdampak oleh sentimen konsumen negatif yang berdampak pada penjualan domestik. Yang ingin saya katakan adalah pertengahan November dan Desember adalah dampak terbesar yang dirasakan,” kata Benjie secara virtual, Rabu (7/2/2024).

“Kami memulai recovery sejak Januari 2024. Kita lihat trennya mulai meningkat, hampir kembali ke base line, momentum kita akan sangat baik bahkan melampaui kinerja selanjutnya,” ungkapnya.

Sepanjang 2023 Unilever mencatatkan penurunan laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun atau turun 10,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,3 triliun.

Benjie mengatakan, pada November 2023 lalu, perusahaan berupaya untuk memastikan konsumen agar memahami informasi yang beredar secara luas, dan menepis isu - isu yang tidak benar.

Baca juga: Imbas Perang dengan Hamas, Peringkat Kredit Israel Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Whats New
Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Work Smart
OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

Whats New
Per Maret 2024,  BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Per Maret 2024, BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Whats New
Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Whats New
Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Whats New
Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Whats New
Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Whats New
Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Whats New
Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Berantas Judi 'Online', Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Berantas Judi "Online", Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Whats New
Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com