Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Utang Turun, Ekonomi Israel Kian Tertekan

Kompas.com - 12/02/2024, 07:36 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Perekonomian Israel semakin tertekan, seiring perang dengan Hamas yang berkepanjangan.

Kali ini tekanan datang dari lembaga pemeringkat internasional, Moody's, yang menurunkan peringkat surat utang Israel.

Dilansir CNN, Senin (12/2/2024), Moody's menurunkan peringkat surat utang Israel dari A1 menjadi A2. Keputusan itu diambil dengan melihat dampak dari perang yang semakin parah, ditandai terus bertambahnya jumlah korban jiwa dan ketegangan geopolitik.

Baca juga: Belanja untuk Perang Melonjak, Bos Bank Sentral Israel Beri Peringatan ke Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba untuk menghadiri rapat Kabinet di Kirya, yang merupakan tempat Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 17 Desember 2023. Pada Senin (25/12/2023), ia mengunjungi Jalur Gaza.MENAHEM KAHANA Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba untuk menghadiri rapat Kabinet di Kirya, yang merupakan tempat Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 17 Desember 2023. Pada Senin (25/12/2023), ia mengunjungi Jalur Gaza.

Secara lebih rinci, Moody's menyatakan, konflik militer yang sedang berlangsung dengan Hamas, telah menimbulkan konsekuensi yang lebih luas secara signifikan, meningkatkan risiko politik bagi Israel, melemahkan lembaga eksekutif dan legislatif serta kekuatan fiskalnya di masa mendatang.

Dengan peringkat A2, surat utang Israel sebenarnya masih mendapat predikat "layak investasi".

Akan tetapi, turunnya peringkat surat utang berpotensi mengerek biaya penarikan utang Israel.

Di sisi lain, Moody's melihat, utang Israel bakal semakin membengkak. Kebutuhan pembiayaan perang yang naik dua kali lipat pada 2024 dari posisi 2022 diyakini berimplikasi terhadap pelebaran defisit anggaran Israel.

Baca juga: Puma Akhiri Kerja Sama dengan Asosiasi Sepak Bola Israel

"Meskipun saat ini terdapat negosiasi yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan para sandera melalui gencatan senjata sementara dan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza, namun tidak ada kejelasan mengenai kemungkinan, kerangka waktu, dan ketahanan perjanjian tersebut," tulis Moody's. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com