Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Konflik Israel-Hamas ke Bisnis Starbucks, Apa Saja?

Kompas.com - 26/12/2023, 16:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan Barat mendapat tekanan dari konsumen yang menyerukan agar perusahaan mengambil sikap dalam konflik Israel-Hamas. Salah satunya adalah jaringan gerai kopi Starbucks.

CEO Starbucks, Laxman Narasimhan buka suara terkait imbas negatif aksi boikot yang menyasar jaringan gerai kopi perusahaan yang dipimpinnya.

Narasimhan menyebut bahwa orang-orang melakukan boikot Starbucks dan mengaitkan perusahaannya dengan dukungan ke Israel akibat penyebaran misinformasi dari media sosial.

Baca juga: Perusahaannya Jadi Korban Boikot, CEO Starbucks Akhirnya Buka Suara

Ilustrasi gerai kopi Starbucks. PEXELS/DOM J Ilustrasi gerai kopi Starbucks.

Mengutip Reuters, Selasa (26/12/2023), Narasimhan dalam suratnya kepada para karyawannya, mencatat bahwa banyak toko Starbucks yang mengalami insiden vandalisme.

Narasimhan menambahkan, bahwa perusahaannya juga telah bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk memastikan keselamatan para pekerja dan pelanggannya.

"Kami melihat para pengunjuk rasa dipengaruhi oleh representasi keliru di media sosial tentang apa yang kami perjuangkan,” kata Narasimhan dalam suratnya.

Ada beberapa dampak yang dirasakan Starbucks imbas konflik Israel-Hamas terhadap bisnisnya. Berikut di antaranya.

Baca juga: Terimbas Protes Konflik Israel-Hamas, Penjualan Starbucks Lesu di Akhir Tahun

1. Kapitalisasi pasar anjlok

Kapitalisasi pasar Starbucks tengah berada dalam tren penurunan. Hal ini terjadi seiring dengan kekhawatiran investor terhadap lesunya penjualan perusahaan, yang dinilai sebagai imbas dari gerakan boikot produk berkaitan Israel.

Melansir data Bloomberg, kapitalisasi pasar raksasa kedai kopi itu telah "menguap" sekitar 12 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 186,43 triliun selama beberapa pekan terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com