Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Konflik Israel-Hamas ke Bisnis Starbucks, Apa Saja?

Kompas.com - 26/12/2023, 16:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Gerai Starbucks di Cali, Kolombia.Dok. Starbucks Gerai Starbucks di Cali, Kolombia.

Penurunan ini diikuti dengan harga saham Starbucks yang terkoreksi selama 11 hari berturut-turut.

Tren bearish terjadi setelah pada awal November lalu perusahaan dengan kode saham SBUX itu mengalami rally penguatan. Hasil kinerja bisnis kuartal III-2023 yang lebih baik dari proyeksi semula menjadi katalis penguatan saham Starbucks pada November lalu.

Baca juga: Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Akan tetapi, tren kenaikan itu tidak berlangsung lama. Saham Starbucks kian tergerus di tengah kekhawatiran penurunan penjualan perusahaan.

Data penjualan pihak ketiga Starbucks menunjukan adanya perlambatan material pada November lalu. Dengan adanya perlambatan ini, penjualan perusahaan jaringan kedai kopi asal Amerika Serikat itu diproyeksi menurun pada periode awal tahun depan.

2. Vandalisme di gerai kopi Starbucks

Sejumlah gerai Starbucks menjadi sasaran vandalisme terkait konflik Israel-Hamas, khususnya di AS. Dikutip dari Fox Business, Starbucks telah menjadi sasaran para pengunjuk rasa yang merusak beberapa gerai, menyerukan boikot atas pendirian perusahaan tersebut terhadap perang Israel-Hamas.

Dalam surat terbuka kepada karyawannya yang tidak secara spesifik menyebut Israel atau Hamas, Narasimhan mengatakan dia khawatir dengan keadaan dunia secara umum.

Baca juga: Starbucks Bantah Donasikan Keuntungan untuk Israel

“Ada konflik di banyak wilayah. Hal ini telah memicu kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah, ujaran kebencian dan senjata, serta kebohongan, yang semuanya kami kutuk,” katanya.

“Sikap kami jelas. Kami membela kemanusiaan," tutur Narasimhan.

Pada bulan November 2023, gerai Starbucks di Spring, Texas, AS dirusak. Houston Chronicle melaporkan, kata-kata "bebaskan Palestina" dan "boikot Starbucks" disemprotkan ke sisi gedung, bersama dengan tulisan "Berhenti membunuh anak-anak."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com