Baca juga: Starbucks: Kami Tidak Memberikan Dukungan Finansial kepada Israel dengan Cara Apa Pun
Starbucks diyakini terkena dampak finansial akibat boikot di Mesir, yang dipicu oleh klaim bahwa waralaba kopi yang didirikan di Seattle memberikan dukungan kepada Israel, hal yang berulang kali dibantah oleh perusahaan tersebut.
Starbucks belum menjalankan waralaba di Israel sejak tahun 2003 namun telah menjadi sasaran kampanye boikot. Salah satunya adalah karena mantan CEO Starbucks Howard Schultz, adalah pendukung terang-terangan Israel.
Seorang karyawan mengatakan, Starbucks Mesir telah memberi tahu beberapa karyawan dan pekerja bahwa mereka akan dipecat karena penurunan penjualan yang signifikan akibat kampanye boikot yang sedang berlangsung.
Sumber tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai dugaan kerugian finansial atau berapa banyak karyawan yang terdampak PHK.
Baca juga: Bisnis Kopi di Indonesia Penuh Tantangan, Ini Strategi Starbucks Bertahan
“Saat ini, mereka memangkas pengeluaran dan memaksa pekerja yang tersisa untuk melakukan lebih banyak pekerjaan daripada yang seharusnya untuk mengompensasi kekurangan staf,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.