Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Tembus Rp 1 Miliar, Indodax: Memicu Lahirnya "OKB"

Kompas.com - 05/03/2024, 19:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga Bitcoin terus melanjutkan tren penguatan. Bahkan, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu telah menembus Rp 1 miliar per keping.

Berdasarkan data Coinmarketcap, pada Selasa (5/3/2024) siang hari, Bitcoin diperdagangkan di kisaran harga Rp 1,05 miliar per keping. Nilai ini menguat 4,45 persen dalam kurun waktu 1 hari terakhir dan melesat 17,62 persen selama sepekan.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, tren kenaikan harga itu tidak terlepas dari tingginya permintaan atau demand terhadap Bitcoin jelang momen halving day. Pasalnya, halving day yang akan memotong imbalan yang diperoleh "penambang" akan menurunkan pasokan Bitcoin.

"Kenaikan harga ini diiringi dengan lonjakan minat investor dan memicu lahirnya generasi baru 'OKB' (orang kaya baru) di dunia kripto karena mereka mendadak jadi miliarder," ujar dia, dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Didorong Sentimen Halving, Harga Aset Kripto Bitcoin Tembus Rp 800 Juta-an

Lebih lanjut Oscar bilang, kenaikan itu menunjukkan bahwa kripto semakin diterima sebagai aset investasi yang berlegitimasi dan memiliki potensi keuntungan. Oleh karenanya, ia menyebutkan, ruang penguatan Bitcoin ke depan masih terbuka.

Berdasarkan aplikasi Indodax, halving Bitcoin akan terjadi dalam kurun waktu 42 hari ke depan. Oscar memprediksi, kenaikan harga pada momen halving day kali ini akan lebih besar dari sebelumnya.

"Saat ini saja, harga Bitcoin sudah menyentuh Rp 1 miliar. Angka tersebut bahkan menembus angka all time high Bitcoin pada November 2021, yaitu Rp 978 juta," tuturnya.

Baca juga: Utang AS Naik Rp 15.702 Triliun Saban 100 Hari, Emas dan Bitcon Jadi Makin Diminati

 


Selain momen halving day, tren kenaikan Bitcoin juga dipicu oleh potensi penurunan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Rerserve, yang semakin besar. The Fed diprediksi menurunkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points, sehingga memicu adanya peralihan tujuan investasi oleh investor.

Kemudian, terdapat juga sentimen konflik geopolitik yang berkepanjangan. Ia menjelaskan, konflik geopolitik mengganggu aktivitas perdagangan global, sehingga membuat rantai pasok terganggu.

"Maka dari itu, hal tersebut membuat investor berbondong-bondong berinvestasi di Bitcoin," katanya.

Baca juga: Ini 2 Faktor yang Buat Harga Bitcoin To The Moon Dekati Rp 1 Miliar Per Koin

Menurut Oscar, kenaikan Bitcoin akan diikuti oleh kenaikan altcoin, salah satu contohnya Ethereum, seperti pada momen halving sebelumnya. Hal ini dipicu oleh harga Bitcoin yang semakin tinggi, sehingga investor memilih opsi yang lebih terjangkau.

"Akibatnya, terjadi peningkatan permintaan terhadap altcoin dan harga mereka ikut meningkat," ucap Oscar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com