Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi Impor Asal Brasil Datang Terlambat, Ini Penyebabnya Menurut ID Food

Kompas.com - 20/03/2024, 13:21 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama ID Food Frans Margonda Tambunan memastikan impor daging sapi asal Brasil datang ke Tanah Air setelah Ramadhan.

Padahal, jadwal seharusnya, sesuai penugasan dari pemerintah, ID Food harus mengimpor 20.000 ton daging sapi masuk ke Tanah Air sebelum Ramadhan ini.

Frans menjelaskan, alasannya adalah karena ketika menerbitkan persyaratan untuk importasi, seperti rekomendasi teknis impor dari Kementerian Pertanian (Kementan) membutuhkan waktu yang lama. 

Baca juga: Stok Daging Sapi Menipis, Pengusaha: Harga Akan Naik 10-15 Persen Selama Ramadhan

Ilustrasi daging sapi. SHUTTERSTOCK/ELENA ERYOMENKO Ilustrasi daging sapi.

Dengan demikian, target waktu yang ditentukan pemerintah di bulan Ramadhan pengadaan impor harus masuk, tidak terkejar.

“Pada saat kita mendapat penugasan kan memang ada beberapa syarat administrasi seperti rekomendasi Kementan dan ini baru saja sebentar lagi keluar. Jadi ini memang (alasan) kenapa kita tidak bisa menjalankannya,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Frans bilang bukan hanya pengadaan daging sapi asal Brasil yang pengadaan impornya datang setelah Lebaran, melainkan juga beberapa komoditas lain seperti gula kristal mentah dan bawang putih.

Sementara pengadaan sapi hidup (live cattle) dalam waktu dekat akan didatangkan sebanyak 2.350 ekor dari Australia.

 

Baca juga: Daftar Impor Pangan 2024: Daging Sapi, Jagung, hingga Beras

“Karena syarat administrasinya sudah clear semua sehingga nanti akan ada kedatangan 2.350 ton,” ungkapnya.

Sebelumnya, dalam rangka persiapan perayaan Idul Fitri mendatang, BUMN Pangan ID Food akan mengimpor 20.000 ton daging sapi asal Brasil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com