Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Modal "Cekak" Rp 500.000, Edi Suandana Nekat Bangun Bisnis Fesyen Pria, Kini Sukses Kelola 8 Toko

Kompas.com - 20/03/2024, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Adaptasi berbagai macam budaya dari luar negeri menjadikan tampilan fesyen pria di tanah air mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini, pria tak hanya bisa berpenampilan casual atau formal saja, namun ada beragam pilihan untuk mengekspresikan diri melalui pakaian yang dikenakan.

Memanfaat pergerseran tren fesyen, Edi Suandana tergerak untuk membangun bisnis fesyen pria lewat merek Karungjantan. Karungjantan merupakan brand lokal yang menawarkan outfit pria dengan harga mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 150.000.

Didirikan sejak Februari 2018, Edi mengaku hanya bermodal Rp 500.000 saja untuk memulai bisnisnya ini. Edi memulai bisnisnya di kos-kosan kecil di Denpasar, Bali kala ia berada di semester akhir studinya.

“Dengan modal awal Rp 500 ribu, saya memulai perjalanan Karungjantan, hanya dengan dua kaos polos dan satu jaket jeans,” kata Edi kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Kisah Oktavirasa, Cintanya pada Seni Merajut dan Kaligrafi Berbuah Sukses Usaha Fesyen Ramah Lingkungan

Edi mengatakan, tren yang terus berkembang adalah penggabungan antara gaya klasik dengan sentuhan modern. Misalnya jas blazer dengan celana chino menjadi pilihan yang populer untuk tampilan semi-formal yang tetap santai.

Selain itu, gaya streetwear juga mulai mendominasi dunia fesyen pria, dengan hoodie, jaket bomber, dan sneaker menjadi pilihan yang nyaman dan stylish untuk sehari-hari.

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa outfit pria tidak hanya tentang gaya, tetapi juga tentang kesan dan kesan pertama yang ditinggalkan.

“Pemilihan warna dan pola yang tepat dapat memberikan kesan yang berbeda,” ungkapnya.

Tak hanya soal fashion, aksesori juga dapat memainkan peran penting dalam menyeimbangkan dan menambahkan detail pada outfit pria.

Misalnya jam tangan yang elegan, kacamata hitam yang modis, atau tas kulit yang berkualitas dapat meningkatkan tampilan secara keseluruhan.

“Tapi, penting untuk tidak berlebihan dalam menggunakan aksesori agar tidak mengganggu kesan keseluruhan,” ungkap dia.

“Dengan eksplorasi dan percobaan, setiap pria dapat menemukan gaya yang sesuai dengan kepribadiannya dan membuat kesan yang kuat dalam setiap kesempatan,” jelasnya.

Baca juga: Mendag Zulhas Optimistis Indonesia Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia

 


Kini, setelah beberapa tahun beroperasi, Karungjantan telah tumbuh menjadi sebuah merek yang memiliki delapan cabang toko offline di Bali dan tersedia di berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tiktokshop, Tokopedia, dan Lazada, memudahkan pelanggan di luar Bali untuk memperoleh produknya.

"Saya yakin, untuk berkembang dan bersaing di zaman sekarang harus mengikuti perkembangan teknologi yaitu sosial media,” ujar Edi.

Untuk itu, Edi cukup sering menggandeng influencer lokal di Bali maupun nasional untuk bekerja sama membangun brand lokal fesyen pria miliknya.

Dengan menggandeng influencer lokal dan nasional, Karungjantan mampu menjaga relevansinya dalam industri fesyen yang kompetitif dan terus berkembang.

“Dedikasi dan inovasi saya yakin bisa membuktikan mimpi saya bisa diwujudkan, bahkan dari lingkungan yang sederhana,” jelasnya.

Baca juga: Impor Pakaian Bekas Ilegal Rugikan Desainer dan Produsen Fesyen Lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com