Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kondisi Pasar Modal, Usai KPU Umumkan Pemenang Pemilu 2024

Kompas.com - 21/03/2024, 09:04 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi pemilihan umum (pemilu) yang telah dilaksanakan bulan Februari 2024 yang lalu. Di hari yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi tipis 0,08 persen, dan dalam sepekan terakhir sudah turun 1,37 persen.

Hasil rekapitulasi Pemilu memutuskan, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai pemenang dalam ajang pemilihan presiden dan wakil presiden, dimana mereka unggul di 36 provinsi dari 38 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga unggul di pemungutan suara luar negeri.

Berdasarkan data dari KPU, Prabowo-Gibran memperoleh 96.303.691 suara. Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.726 suara. Sementara itu, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memperoleh 27.041.508.

Lalu, apakah tren penurunan indeks disebabkan oleh hasil rekapitulasi pemilu yang diumumkan?

Baca juga: IHSG Bakal Balik Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy menegaskan, pergerakan indeks tidak hanya disebabkan oleh sentimen Hasil rekapitulasi Pemilu. Menurut dia, aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten juga menjadi sebab penurunan harga.

“Kalau dilihat trend saat ini, setelah sekian lama reli, (wajar) jika investor merealisasikan keuntungan. Tapi kita juga tidak bisa menampikkan, mungkin investor juga menunggu hasil pemilu,” kata Irvan di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Irvan bilang, selain Hasil rekapitulasi Pemilu, ada juga kombinasi dampak yang terjadi di pasar. Misalnya, dalam pergerakan beberapa waktu yang menunjukkan reli yang cukup panjang, nilai transaksi yang besar yang menyebabkan realisasi keuntungan investor.

“Beberapa emiten setelah mealkukan aksi korporasi juga mengalami penurunan harga. Ada juga yang wait end see mengenai hasil pemilu, dan dampaknya seperti apa. Kita berharap semua baik-baik saja sehingga market dan investor kita bisa kembali aktif bertksaksi dengan optimisme,” tegas dia.

Baca juga: Pemilu Rampung, Bos BI Sebut Investasi Kembali Menggeliat

Direktur Utama PT BEI Iman Rachman mengungkapkan, kontribusi yang terjadi di pasar modal sebagian besar berasal dari sektor keuangan.

Menurut dia, sebagian besar sektor keuangan dan perbankan saat ini sudah membagikan dividen, dengan jumalah yang besar.

“Karena perbankan memberi dividen yang cukup bagus, terlepas dari masalah politis. Saya melihat dari fundamental, ada isu dari dividen. Jadi, melihat ini sebagai hal yang positif bahwa transaksi ini bisa saja, dan jangan membuat investor takut karena indeks turun, karena hasil pemilu valuasi perbankan kita lihat makin bagus jadi adjustment adalah hal yang biasa saja,” ungkapnya.

Baca juga: Pemilu 2024 Diperkirakan Satu Putaran, Simak 5 Tips Atur Portofolio Investasi


Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menilai ada sejumlah sektor yang relate dengan Hasil rekapitulasi Pemilu yang perlu dicermati investor.

Dia bilang, sejumlah sektor yang menjalankan bisnis sesuai dengan visi dan misi pasangan calon nomor urut 2, yaitu sektor pertambangan, konsumer, infrastruktur, properti, dan otomotif bisa menjadi rekomendasi.

“Namun, perlu diperhatikan kemungkinan adanya volatilitas pasar bila sejumlah pihak tidak menerima hasil rekapitulasi KPU. Selain itu, Undang-Undang Pemilu juga memberi hak bagi pasangan calon yang kalah untuk menggugat hasil rekapitulasi pilpres dalam waktu 3 hari untuk mendaftarkan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK),” ujar Maximilianus.

“Kami memandang kemungkinan penggugatan akan terjadi mengingat beberapa waktu lalu, pasangan calon nomor urut 1 dan 3 berencana mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengajukan hak angket. Oleh sebab itu, drama setelah pemilu akan menjadi perhatian pelaku pasar dan investor, namun diharapkan proses tersebut dapat berjalan dengan aman,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com