Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Melemah Pagi Ini

Kompas.com - 22/03/2024, 09:45 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (22/3/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.28 WIB, IHSG berada pada level 7.329,95 atau turun 8,4 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.338,35.

Sebanyak 223 saham melaju di zona hijau dan 194 saham di zona merah. Sedangkan 226 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 2,6 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah setelah nilai transaksi IHSG cukup tinggi pada penutupan Kamis. Kenaikan tipis pada hari Rabu, mengindikasikan adanya tekanan jual yang kuat.

“Secara teknikal, pembahasan masih tentang posisi candlestick IHSG, yang mana lebih mengindikasikan pelemahan daripada penguatan,” kata William.

Bursa Asia merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 1,9 persen (324 poin) pada level 16.539, Strait Times terkoreksi 0,26 persen (8,3 poin) pada level 3.212,04, dan Shanghai Komposit melemah 1,11 persen (34,21 poin) ke posisi 3.042,8. Sementara itu, Nikkei bertambah 0,08 persen (34,01 poin) ke posisi 40.849,8.

Baca juga: GOTO Bakal Buyback Saham hingga 200 Juta Dollar AS

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.24 WIB rupiah berada pada level Rp 15.768 per dollar AS atau turun 99 poin (0,63 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.669 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah di awal sesi, rupaih berada dalam trend menguat. Data-data yang membaik bisa kembali mendorong kenaikan inflasi sehingga hasil tersebut bisa menahan the Fed untuk melakukan pemangkasan.

“Ini bisa menahan penguatan rupiah terhadap dollar AS. Hari ini, potensi penguatan rupiah ke arah Rp 15.600 per dollar AS, dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp 15.680 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Wall Street Berakhir di Zona Hijau, Investor Soroti Saham Nvidia


Namun demikian, hasil the Fed yang memberikan sinyal pemangkasan yang cukup dalam di semester kedua dan tahun depan. Ariston menilai hal itu bisa memicu minat pelaku pasar untuk masih ke aset berisiko dan bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com