Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nike Bakal Pangkas Produksi Dua Model Sepatu, Ini Sebabnya

Kompas.com - 26/03/2024, 08:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Produsen sepatu Nike akan mengurangi produksi dari dua seri yang laris yakni Nike Air Force 1 dan Nike Pegasus. Pengurangan dua seri klasik terseeut bertujuan untuk mencegah diskon dan memberi ruang untuk sepatu-sepatu barunya.

Nike Air Force 1 dan Nike Pegasus merupakan salah satu lini sepatu kets tertua yang dimiliki Nike saat ini. Nike Air Force 1 memiliki ciri khas desian serba putih, sementara Nike Pegasus memiliki swoosh Nike besar di sol tengahnya.

Dua model sepatu itu dipasarkan untuk pakaian sehari-hari, tetapi pertumbuhan dua produk ini maupun produk Nike lainnya melambat. Di sisi lain, toko ritel juga semakin sering menaruh model tersebut di rak diskon untuk mengurangi kelebihan stok.

Baca juga: Nike akan PHK 2 Persen Karyawan

Dengan begitu, Nike perlu melindungi produknya untuk tetap berada dalam harga yang penuh dan mengurangi produksi sekaligus melindungi citra mereknya yang premium.

Selain itu, Nike juga mendorong konsumen untuk membeli sepatu Air Max baru dengan harga lebih tinggi dan produk Pegasus yang lebih baru.

Kepala keuangan Nike Matthew Friend mengatakan, pihaknya sedang menggeser portofolio produk ke lini yang lebih baru.

"Kami menarik kembali pasokan kendaraan klasik seperti Air Force 1 dan mengurangi pasokan Nike Pegasus,” kata dia dikutip dari CNN, Selasa (26/3/2024)

Langkah Nike ini dikhawatirkan dapat mempersulit konsumen untuk menemukan sepatu kets tradisional seperti Air Force 1 dan sepatu Nike Pegasus berwarna putih di toko ritel.

Sementara itu, analis industri sepatu Christopher Burns percaya, hal ini tidak akan membuat pencinta sepatu Nike akan beralih ke produk lainnya.

Sedangkan, pecinta sepatu Nike yang hanya tertarik pada edisi terbatas dan kolaborasi khususjuga tidak akan terpengaruh dengan aksi korporasi itu.

Namun demikian, strategi Nike ini dapat berdampak pada penjualan dan bisa menjadi bumerang jika konsumen tidak tertarik dengan gaya barunya.

Nike mengatakan pengurangan ini akan merugikan penjualannya pada tahun fiskal mendatang.

"Penjualan selama paruh pertama tahun ini akan turun hingga satu digit," imbuh dia.

Langkah Nike untuk memangkas pasokan terjadi ketika perusahaan tersebut menghadapi perlambatan konsumen terhadap barang-barang pilihan dan persaingan ketat dari merek-merek baru seperti Hoka dan On.

Pasalnya, konsumen mengubah perilaku mereka dengan tidak lagi membeli sepatu kets mahal dan pakaian atletik untuk kebutuhan pokok dan pengalaman seperti konser dan perjalanan.

Baca juga: Pengusaha Sepatu Minta Impor Ilegal dan Jastip Diberantas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com