Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sukses Geoff Max, Sepatu Lokal yang Lahir dari Keprihatinan

Kompas.com - 12/06/2023, 13:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak produk buatan Indonesia saat ini yang kualitasnya tidak kalah dibandingkan dengan produk dari luar negeri, termasuk untuk sepatu atau sneaker lokal yang belakangan sedang menjadi tren fesyen di kalangan anak muda. Fenomena ini turut memengaruhi pertumbuhan bisnis sepatu lokal, khususnya di Bandung, Jawa Barat. 

Salah satu merek sepatu lokal asal Bandung yang saat ini diminati adalah Geoff Max. Merek sepatu lokal yang didirikan oleh dua sahabat, Yusuf Ramdhani dan Fauzan Efwanda pada 2012 ini terkenal di kalangan pencinta musik dan olahraga ekstrem.

Kala itu mereka menciptakan Geoff Max karena merasa prihatin bahkan miris melihat banyaknya anak muda yang suka dengan sepatu buatan luar negeri hingga membeli jenis replikanya. 

Baca juga: Menilik Potensi Bisnis Data Center di Tengah Masifnya Adaptasi Digital

“Saat itu kami ingin membuat sepatu buatan lokal yang tidak kalah dengan kualitas produk dari luar negeri. Jadi jika ada produk lokal yang bagus, kenapa harus memilih imitasi brand luar," ujar Yusuf dalam keterangan resmi, dikutip Senin (12/6/2023).

"Kami memulai berbisnis sepatu dengan kemampuan pengetahuan seadanya, membuat desain sendiri hingga proses pembuatan. Meski dengan modal kecil, kami tetap berusaha menghadirkan sepatu dengan bahan yang cukup berkualitas,” timpal Yusuf. 

Untuk bisa bertahan hingga sekarang, Yusuf mengakui jika mereka terus lakukan inovasi dan beradaptasi dengan tren pasar.

Baca juga: Franchise Ekspedisi Modal Rp 5 Jutaan, Mulai Bisnis Enggak Harus Mahal

“Kami juga gencar berpromosi melalui kerja sama dengan band-band Tanah Air dan internasional. Karena kami melihat kecenderungan orang membeli suatu produk ketika produk itu dipakai oleh idolanya. Dari situlah kami makin dikenal luas, khususnya para penikmat musik dan olahraga skateboard,” ujar Yusuf.  

Geoff Max kini menjadi salah satu merek sepatu lokal asal Bandung yang mampu bersaing dengan merek lainnya di pasar lokal maupun internasional.

Urusan pemasaran, Yusuf dan Fauzan tak hanya mengandalkan penjualan secara offline saja, namun juga masuk ke dunia penjualan online.

Baca juga: Bangun Bisnis Berkelanjutan, MedcoEnergi Berupaya Kurangi Emisi GRK


“Pada tahun 2018 kami mulai masuk ke penjualan online untuk mendukung penjualan offline kami. Salah satunya membuka toko di marketplace,” tutur  Yusuf.  

Meski sempat terdampak pandemi, penjualan Geoff Max secara online justru mampu mencapai ratusan ribu produk per bulannya. Dari sini Yusuf dan Fauzan menyadari pentingnya pengelolaan logistik yang mumpuni yang memudahkan mereka dalam operasional tokonya serta memastikan pelanggan bisa menerima produknya dengan cepat dan aman.  

“Seiring pertumbuhan bisnis Geoff Max, kami juga menghadapi tantangan dalam pengelolaan operasional logistik kami. Apalagi dengan meningkatnya pesanan secara online, kami harus memastikan setiap pesanan ditangani dengan baik dan dikirim hingga sampai ke tangan pelanggan,” kata Yusuf.  

Baca juga: Begini Strategi RANC untuk Dorong Pertumbuhan Bisnis

Geoff Max memilih menggunakan layanan Multi Channel Logistics (MCL) dari unit usaha logistik Lazada Indonesia, Lazada Logistics untuk pengelolaan logistiknya.

Layanan MCL ini merupakan solusi logistik yang menyederhanakan dan merampingkan seluruh proses, di mana Lazada Logistics mengatur pemenuhan pesanan mulai dari pengambilan produk hingga pengiriman.

“Dengan menggunakan layanan ini, kami bisa mengoptimalkan proses pemenuhan pesanan sehingga pelanggan bisa menerima produk dengan lebih cepat dan aman,” tandas Yusuf.  

Baca juga: Peternak Muda Didorong Naikkan Skala Bisnis demi Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com