Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Carolina Danella Laksono
Pengusaha

CEO Cottonology; pelaku UKM green manufacturing.

Peran UKM dalam Mendukung "Sustainable Development Goals" (SDGs)

Kompas.com - 12/06/2023, 11:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SUSTAINABLE Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan agenda global yang diadopsi oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015. Tujuan utama SDGs adalah mencapai pembangunan yang berkelanjutan di seluruh dunia hingga tahun 2030.

Salah satu aspek penting SDGs adalah penurunan emisi karbon untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Dalam konteks ini, peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia menjadi sangat krusial dalam mendukung pencapaian SDGs secara global.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa SDGs mencakup 17 tujuan yang terdiri dari berbagai aspek keberlanjutan, mulai dari pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan. Salah satu tujuan yang menjadi fokus utama adalah penurunan emisi karbon.

Baca juga: Memaknai Pembangunan Berkelanjutan, Konflik Brown Issue dengan Green Issue

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, UKM Indonesia memiliki peran penting. UKM merupakan kontributor penting Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UKM menyumbang sekitar 61,1 persen PDB Indonesia pada tahun 2020.

Keterlibatan yang signifikan itu menunjukkan bahwa UKM memiliki pengaruh yang besar dalam perekonomian Indonesia dan dapat menjadi kekuatan penggerak dalam mendukung tujuan SDGs. Sebagai bagian dari sektor ekonomi, UKM memiliki tanggung jawab untuk membuat produksi yang ramah lingkungan.

Berperan Menurunkan Emisi Karbon

Dalam konteks penurunan emisi karbon, UKM dapat berperan dalam mengadopsi praktik-produksi yang lebih berkelanjutan. Misalnya, UKM dapat beralih ke energi terbarukan, mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, dan menerapkan proses produksi yang efisien secara energi.

Langkah-langkah itu akan membantu dalam mengurangi jejak karbon dari sektor UKM dan berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs terkait perubahan iklim. Perlu diakui bahwa kontribusi emisi karbon Indonesia kepada dunia cukup tinggi.

Baca juga: Aktivitas Penambangan Pasir Laut Meningkatkan Emisi Karbon

Indonesia merupakan salah satu negara dengan emisi karbon terbesar di dunia, terutama disebabkan oleh deforestasi, pembakaran hutan, dan kegiatan industri. Karena itu, UKM sebagai bagian penting dari sektor industri nasional memiliki peran besar dalam membantu pemerintah menurunkan emisi karbon secara signifikan.

Dalam rangka menurunkan emisi karbon, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan dan program, seperti pemberian insentif dan pengurangan pajak untuk perusahaan yang mengadopsi praktik berkelanjutan.

Di sinilah peran UKM menjadi penting. UKM dapat menjadi motor penggerak dalam menerapkan kebijakan-kebijakan ini dan menjadi pelopor dalam penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang baik, dan penerapan teknologi hijau.

Dengan demikian, UKM tidak hanya memenuhi kewajiban lingkungan, tetapi juga ikut serta dalam upaya nasional untuk menurunkan emisi karbon. Melalui partisipasi aktif UKM dalam mempromosikan praktik pembangunan berkelanjutan, kontribusi emisi karbon Indonesia dapat dikurangi secara signifikan.

Selain itu, UKM dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lainnya, baik besar maupun kecil, untuk mengadopsi langkah-langkah yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs.

Peran Sosial dan Ekonomi

Selain kontribusi langsung dalam penurunan emisi karbon, UKM juga dapat berperan dalam aspek sosial dan ekonomi untuk mendukung SDGs secara holistik. Pertama, UKM sering kali beroperasi di tingkat lokal dan berhubungan langsung dengan masyarakat sekitarnya. Mereka memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan komunitas setempat dalam mengembangkan inisiatif yang berkelanjutan.

Misalnya, UKM dapat menjalin kemitraan dengan kelompok petani lokal untuk mendukung produksi pertanian organik atau mendukung pemasaran produk-produk lokal yang ramah lingkungan. Langkah-langkah semacam ini tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan memperkuat ikatan sosial antara UKM dan komunitas lokal.

Selain itu, UKM dapat berperan sebagai pelopor inovasi dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Mereka memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk mengadopsi solusi yang lebih ramah lingkungan dan mengimplementasikannya secara efisien.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com