Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peran UKM dalam Mendukung "Sustainable Development Goals" (SDGs)

Salah satu aspek penting SDGs adalah penurunan emisi karbon untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Dalam konteks ini, peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia menjadi sangat krusial dalam mendukung pencapaian SDGs secara global.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa SDGs mencakup 17 tujuan yang terdiri dari berbagai aspek keberlanjutan, mulai dari pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan. Salah satu tujuan yang menjadi fokus utama adalah penurunan emisi karbon.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, UKM Indonesia memiliki peran penting. UKM merupakan kontributor penting Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UKM menyumbang sekitar 61,1 persen PDB Indonesia pada tahun 2020.

Keterlibatan yang signifikan itu menunjukkan bahwa UKM memiliki pengaruh yang besar dalam perekonomian Indonesia dan dapat menjadi kekuatan penggerak dalam mendukung tujuan SDGs. Sebagai bagian dari sektor ekonomi, UKM memiliki tanggung jawab untuk membuat produksi yang ramah lingkungan.

Berperan Menurunkan Emisi Karbon

Dalam konteks penurunan emisi karbon, UKM dapat berperan dalam mengadopsi praktik-produksi yang lebih berkelanjutan. Misalnya, UKM dapat beralih ke energi terbarukan, mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, dan menerapkan proses produksi yang efisien secara energi.

Langkah-langkah itu akan membantu dalam mengurangi jejak karbon dari sektor UKM dan berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs terkait perubahan iklim. Perlu diakui bahwa kontribusi emisi karbon Indonesia kepada dunia cukup tinggi.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan emisi karbon terbesar di dunia, terutama disebabkan oleh deforestasi, pembakaran hutan, dan kegiatan industri. Karena itu, UKM sebagai bagian penting dari sektor industri nasional memiliki peran besar dalam membantu pemerintah menurunkan emisi karbon secara signifikan.

Dalam rangka menurunkan emisi karbon, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan dan program, seperti pemberian insentif dan pengurangan pajak untuk perusahaan yang mengadopsi praktik berkelanjutan.

Di sinilah peran UKM menjadi penting. UKM dapat menjadi motor penggerak dalam menerapkan kebijakan-kebijakan ini dan menjadi pelopor dalam penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang baik, dan penerapan teknologi hijau.

Dengan demikian, UKM tidak hanya memenuhi kewajiban lingkungan, tetapi juga ikut serta dalam upaya nasional untuk menurunkan emisi karbon. Melalui partisipasi aktif UKM dalam mempromosikan praktik pembangunan berkelanjutan, kontribusi emisi karbon Indonesia dapat dikurangi secara signifikan.

Selain itu, UKM dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lainnya, baik besar maupun kecil, untuk mengadopsi langkah-langkah yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs.

Peran Sosial dan Ekonomi

Selain kontribusi langsung dalam penurunan emisi karbon, UKM juga dapat berperan dalam aspek sosial dan ekonomi untuk mendukung SDGs secara holistik. Pertama, UKM sering kali beroperasi di tingkat lokal dan berhubungan langsung dengan masyarakat sekitarnya. Mereka memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan komunitas setempat dalam mengembangkan inisiatif yang berkelanjutan.

Misalnya, UKM dapat menjalin kemitraan dengan kelompok petani lokal untuk mendukung produksi pertanian organik atau mendukung pemasaran produk-produk lokal yang ramah lingkungan. Langkah-langkah semacam ini tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan memperkuat ikatan sosial antara UKM dan komunitas lokal.

Selain itu, UKM dapat berperan sebagai pelopor inovasi dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Mereka memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk mengadopsi solusi yang lebih ramah lingkungan dan mengimplementasikannya secara efisien.

UKM dapat menjadi tempat untuk menguji dan mengembangkan teknologi hijau baru yang dapat diadopsi oleh sektor industri secara luas. Dengan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, UKM dapat memainkan peran penting dalam menciptakan solusi inovatif untuk tantangan lingkungan yang dihadapi oleh Indonesia dan dunia.

UKM juga memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja. Dengan mengembangkan sektor UKM yang ramah lingkungan, lebih banyak pekerjaan dapat diciptakan yang fokus pada produksi dan layanan yang berkelanjutan.

Hal ini akan membantu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. UKM juga dapat menjadi pusat pelatihan dan pendidikan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam ekonomi berkelanjutan, seperti pengelolaan limbah, teknologi energi terbarukan, dan desain produk ramah lingkungan.

Jadi, UKM Indonesia memiliki peran krusial dalam mendukung SDGs. Selain menjadi kontributor penting terhadap PDB nasional, UKM juga berkewajiban untuk mengadopsi praktik-produksi yang ramah lingkungan. Kontribusi emisi karbon Indonesia yang cukup tinggi menunjukkan urgensi peran UKM dalam membantu pemerintah menurunkan emisi karbon.

Melalui partisipasi aktif UKM dalam praktik-produksi berkelanjutan, serta kolaborasi dengan komunitas lokal dan pengembangan teknologi hijau, UKM dapat berperan dalam mencapai tujuan SDGs secara holistik.

Dalam konteks global, peran UKM Indonesia dalam mendukung SDGs juga dapat menjadi inspirasi bagi UKM di negara-negara lain dan memperkuat kerjasama internasional dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

https://money.kompas.com/read/2023/06/12/114206526/peran-ukm-dalam-mendukung-sustainable-development-goals-sdgs

Terkini Lainnya

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke