Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham KLAS Tembus ARA di Hari Pertama Melantai di Bursa Efek Indonesia

Kompas.com - 12/06/2023, 12:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) baru saja melakkan pencatatan umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dan menjadi emiten ke-42 yang listing sepanjang 2023 di BEI. Di hari pertama IPO, saham KLAS langsung menembus auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 34,9 persen pada level Rp 197 per saham.

Mengutip prospektus perusahaan, emiten pelayaran itu, melepas sebanyak-banyaknya sebesar 540 juta saham baru atas nama yang mewakili sebanyak-banyaknya 24,94 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Dari nilai tersebut KLAS berpeluang mengantongi dana segar Rp 78,8 miliar.

“Melalui IPO ini kami ingin secara konsisten mendukung berjalannya infrastruktur laut Indonesia yang semakin agresif berkembang. Seiring dengan hal itu, kami berharap ke depan dapat menjadi Leading Company industri jasa transportasi laut di dalam negeri,” kata Direktur Utama PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) Kurnyatjan Sakti Efendie.

Baca juga: Baru Melantai di BEI, Harga Saham MAXI Langsung ARB

Kurnyatjan menyebut, Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia yang secara geografis terletak pada posisi strategis. Namun perkembangan sektor maritim nasional masih sangat terbatas.

“Prospek makro Perseroan cukup baik karena ditopang kondisi geografis Indonesia, serta didukung oleh pertumbuhan sektor pertambangan yang terus bertumbuh, dimana hal ini akan berdampak pada meningkatnya trafik dari perjalanan antar pulau khsususnya angkutan barang komoditas,” ujar Kurnyatjan.

Untuk itu melalui dana hasil IPO Perseroan akan memperkuat kinerja ke depan, dimana sekitar 70,74 persen dana IPO akan digunakan untuk pembelian 4 set kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge).

Baca juga: Daftar Saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan


“Pertimbangan Perseroan memakai dana hasil Penawaran Umum untuk pembelian armada kapal dan tongkang dikarenakan dengan armada kapal yang ada saat ini, tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang ada,” katanya.

Selanjutnya sekitar 14,65 persen dana yang diperoleh akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu KCL yang bergerak di bidang penggalian kuarsa/pasir kuarsa.

Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di KCL adalah guna mendukung KCL dalam menjalankan kegiatan usahanya. Sekitar 2,66 persen dari dana IPO untuk melakukan renovasi jetty dan infrastruktur, dan sekitar 11,99 persen untuk pembelian mesin cuci pasir dan pemurnian.

Baca juga: Menilik Potensi Cuan Saham PTBA Jelang RUPS

“Terakhir, dari sisa hasil dana IPO atau sekitar 14,61 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum. Pada prinsipnya kami turut optimis bahwa Indonesia akan mampu menjadi negara Poros Maritim Dunia sebagaimana ditargetkan pemerintah saat ini,” tutup Kurnyatjan.

Direktur PT Panin Sekuritas Tbk, Prama Nugraha mengatakan bahwa IPO KLAS berhasil mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribe sebanyak 37,3 kali dari total penawaran umum. Prama mengatakan secara keseluruhan proses IPO KLAS telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.

"Kami menilai prospek industri jasa angkutan laut yang terus menorehkan pertumbuhan kinerja akan menjadi indikasi yang baik bagi KLAS untuk melenggang di pasar bursa dan terus menarik serta memberi manfaat besar pada seluruh investor," ujar Prama.

Baca juga: Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com