Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus Rekor, 63,2 Persen Warga Jepang Merasa Tak Punya Prospek Stabilitas Ekonomi

Kompas.com - 29/03/2024, 22:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Survei terbaru menunjukkan bahwa proporsi warga Jepang yang merasa tidak nyaman secara finansial dan tidak memiliki prospek stabilitas ekonomi mencapai rekor tertinggi yaitu 63,2 persen.

Survei tersebut dilakukan oleh Kantor Kabinet Jepang.

Dikutip dari Japan Times, Jumat (29/3/2024), hasil tersebut, yang mencerminkan kenaikan harga, adalah yang terburuk sejak isu tersebut dimasukkan ke dalam jajak pendapat pada tahun 2008, menurut seorang pejabat Kantor Kabinet Jepang.

Baca juga: Nilai Tukar Yen Jepang Anjlok ke Level Terendah dalam 34 Tahun

Suasana di salah satu destinasi wisata populer Dotonburi di Osaka, Jepang, Senin (6/11/2023).KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Suasana di salah satu destinasi wisata populer Dotonburi di Osaka, Jepang, Senin (6/11/2023).

Dalam survei opini publik tentang kesadaran sosial, responden diminta memilih alasan ketidakpuasan terhadap masyarakat, dan diperbolehkan memberikan beberapa jawaban.

Dari total responden, sebanyak 28,6 persen menyebutkan sulitnya membesarkan anak. Hal ini diikuti oleh kesulitan bagi kaum muda untuk mandiri dalam bermasyarakat, yang disebutkan oleh 28,2 persen responden.

Kemudian, kesulitan bagi perempuan untuk berperan aktif dalam masyarakat, yang disebutkan oleh 26,2 persen responden.

Ketika ditanya tentang area-area di mana Jepang menuju ke arah yang buruk, 69,4 persen responden atau proporsi terbesar memilih kenaikan harga. Angka ini hampir tidak berubah dari 70,5 persen pada survei sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2022.

Baca juga: BI Sebut Kenaikan Suku Bunga di Jepang Belum Berdampak ke RI

Berikutnya adalah kondisi fiskal negara, yang disebutkan oleh sebesar 58,4 persen, diikuti oleh perekonomian sebesar 58,1 persen.

Survei tersebut juga menanyakan apakah harus mengutamakan masyarakat atau kehidupan pribadinya, jumlah orang yang melihat perlunya lebih menekankan pada masyarakat turun 3,1 poin persentase menjadi 55,3 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com