Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Teknologi AREA Langsung Melesat 24,4 Persen

Kompas.com - 01/04/2024, 12:56 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, pada Senin (1/4/2024). Ini menjadikan AREA sebagai emiten ke 20 yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di tahun 2024 di BEI.

Di awal perdagangan harga saham emiten yang bergerak di sektor teknologi itu melonjak 24,4 persen ke level Rp Rp 163 per saham.

AREA melepas sebanyak 510 juta lembar saham biasa atas nama atau 20,08 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan harga penawaran sebesar Rp 131 per saham. Adapun dana yang akan dikantongi perushaaan dari IPO adalah Rp 66,8 miliar.

Adapun dari nilai IPO tersebut, akan dialokasikan sekitar 64,17 persen untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal, dan sekitar 35,83 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum.

Baca juga: Peluang Pertumbuhan Masih Luas, Data Center Bitera Masuk Pasar Indonesia

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan investor memberikan konsern bagaimana perusahaan melakukan inovasi dan merespon perubahan teknologi. Penggunaan AI untuk menghasilkan value bagi perusahaan juga menjadi perhatian utama.

“Perusahaan diharapkan dapat menjaga stamina dalam menghasilakn pertumbuhan jangka panjang. Perusahaan juga harus mampu mengelola likuiditas dan menghasilakan laba bersih,” ujar Nyoman.

Baca juga: Risiko ESG Emiten Teknologi Ini Paling Rendah, Cek Rinciannya

 


Direktur Utama AREA Michael Alifen mengatakan, pencatatan saham ini merupakan milestone baru dan merupakan aksi korporasi strategis.

Melalui IPO ini, pihaknya berharap dapat memberi dampak positif, secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang datacenter di Indonesia yang berkembang semakin agresif.

“IPO ini menjadi momen penting bagi kami, pasalnya saat ini internet telah menjadi kebutuhan utama masyarakat modern, peningkatan penetrasi internet berdampak pada pertumbuhan inovasi masyarakat dengan munculnya barang dan jasa baru yang meningkatkan daya saing ekonomi,” kata Michael.

Baca juga: JP Morgan: Investor Sudah Tidak Mau Lihat Margin Kontribusi dan GMV Emiten Teknologi

Dia bilang, salah satu tren yakni meningkatnya jumlah start up company, menurut data Start Up Ranking, jumlah start up di Indonesia per 14 Juni 2023 mencapai 2.482 perusahaan dan menempatkan Indonesia berada di peringkat ke enam dunia.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,6 juta jiwa penduduk Indonesia tahun 2023 atau menyentuh angka 79,5 persen.

“Kami perkirakan tingkat penetrasi internet di Indonesia akan terus bertumbuh searah dengan kebijakan Pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi digital. Seiring dengan peningkatan tren pengguna TIK tersebut maka dibutuhkan peran infrastruktur penunjang seperti datacenter, hal ini menjadi peluang bagi Perseroan untuk bertumbuh,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com