Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Bidik Sungai-sungai Besar di Pulau Jawa untuk Pompanisasi dan Pipanisasi

Kompas.com - 01/04/2024, 21:14 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan optimalisasi sungai-sungai besar yang ada di Pulau Jawa untuk mengoptimalkan lahan persawahan kering akibat kemarau panjang El Nino yang melanda Indonesia.

Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui pompanisasi dan pipanisasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pompanisasi adalah solusi cepat yang harus dilakukan sesegera mungkin untuk mengembalikan produksi nasional yang sempat turun beberapa waktu lalu.

Adapun sawah yang menjadi target adalah sawah kering dengan kualitas satu kali tanam.

 Baca juga: Mentan Minta Bulog Ikut Serap Gabah, Bukan Hanya Beras

"Sungai yang akan kita pompa di antaranya sungai Musi di Sumatera Selatan, sungai Begawan Solo di Jateng dan Jatim dan Sungai Cimanuk yang asa di Jabar. Sungai-sungai besar itu akan kita pompa airnya agar bisa kita alirkan untuk mempercepat produksi," ujar Mentan dalam siaran persnya Senin (1/4/2024).

Sejauh ini, kata Mentan, Pulau Jawa menjadi fokus utama dari masifnya program pompa. Di sana totalnya mencapai 500.000 hektar dan sisanya berada di luar pulau jawa, juga dengan total yang sama yakni 500.000 hektar.

"Di pulau jawa kurang lebih 500.000 hektar dan di luar pulau jawa 500.000 hektar. Kita fokus Jawa dulu, karena kalau bangun sawah itu butuh waktu yang lama," kata Amran.

Selain pompa, solusi cepat berikutnya adalah menyiapkan benih gratis dan menambah alokasi pupuk subsidi yang mencapai Rp 28 triliun. Dengan tambahan tersebut maka total alokasi pupuk menjadi Rp 54 triliun atau jika dikonversi kuantum sebanyak 9,5 juta ton.

"Pupuk yang dulu 9,5 juta ton turun jadi 4,5 juta ton. Kalau ini yang terjadi sudah pasti pertanian hancur karena pupuknya berkurang. Ironisnya ada pupuk yang wajib dipenuhi malah ditiadakan dan ini tambah hancur. Nah, sekarang kami kembalikan menjadi 9,5 juta ton sehingga petani tak perlu khawatir lagi akan ketersediaannya," kata Amran.

Baca juga: Apresiasi Mentan Amran, Penambahan Alokasi Pupuk Jadi Angin Segar bagi Petani Sumsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com