Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Kompas.com - 26/04/2024, 20:58 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah resmi menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Sukuk Tabungan seri ST012 per Jumat, 26 April 2024.

Masa penawaran investasi Sukuk Tabungan seri ST012 berlangsung hingga 29 Mei mendatang.

Pembelian SBN Sukuk Tabungan hanya bisa dilakukan selama masa penawaran, secara online melalui mitra distribusi resmi yang ditunjuk pemerintah.

Tahun ini pemerintah kembali menerbitkan Sukuk Tabungan dalam dua tenor, yakni 2 tahun (ST012T2) dan 4 tahun (ST012T4).

Lebih lanjut, bagaimana cara membeli investasi Sukuk Tabungan seri ST012?

Baca juga: Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Cara beli investasi Sukuk Tabungan ST012

Terkait dengan langkah-langkah atau tata cara beli Sukuk Tabungan seri ST012 sebagai berikut:

  • Akses laman https://www.djppr.kemenkeu.go.id/sukuktabungan, lalu pilih salah satu link platform elektronik mitra distribusi pembelian Sukuk Tabungan
  • Registrasi melalui sistem elektronik mitra distribusi, dengan memasukkan informasi Single Investor Identification (SID), nomor rekening dana, dan nomor rekening surat berharga yang dimiliki
  • Pesan ST012 melalui sistem elektronik mitra distribusi dan tunggu sampai pemesanan terverifikasi
  • Anda akan memperoleh kode pembayaran melalui sistem elektronik mitra distribusi atau alamat email, dan lakukan penyetoran dana sesuai pemesanan
  • Pembayaran bisa dilakukan melalui teller, ATM, internet banking, maupun mobile banking dengan batas waktu tiga jam
  • Calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order via sistem elektronik mitra distribusi maupun email yang sudah terdaftar
  • Lakukan konfirmasi, dan investor akan memperoleh bukti konfirmasi pemesanan SBN Ritel via sistem elektronik mitra distribusi dan email yang terdaftar.

Baca juga: Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Terkait dengan nilai kupon atau imbal hasil, telah ditetapkan sebesar 6,4 persen per tahun untuk ST012T2 dan 6,55 persen per tahun untuk ST012T4.

Nilai kupon ini bersifat mengambang, mengikuti perkembangan BI 7-Days Reverse Repo Rate dengan jaminan imbalan minimal, atau dikenal dengan istilah floating with floor.

Imbalan minimal adalah tingkat imbalan pertama yang ditetapkan akan menjadi imbalan minimal berlaku sampai dengan jatuh tempo.

Baca juga: Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Sementara itu, imbalan mengambang adalah besaran imbalan sukuk tabungan yang akan disesuaikan dengan perubahan BI 7-Days Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali.

Instrumen investasi ini tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga tidak memiliki potensi keuntungan modal.

Meski begitu, Sukuk Tabungan termasuk investasi likuid karena memiliki fasilitas early redemption atau bisa dicairkan sebelum jatuh tempo.

Demikian panduan mengenai cara beli investasi Sukuk Tabungan seri ST012. Untuk rincian jadwal penawaran SBN 2024 bisa diakses di sini.

Baca juga: Surat Berharga Negara adalah Apa? Ini Penjelasannya

Baca juga: Sukuk Tabungan adalah Apa? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

60 Kloter Penerbangan Haji 'Delay', Menhub Minta Garuda Berbenah

60 Kloter Penerbangan Haji "Delay", Menhub Minta Garuda Berbenah

Whats New
2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

Spend Smart
Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Whats New
KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Whats New
Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Whats New
Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Whats New
Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Whats New
Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Whats New
CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

Whats New
BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

Whats New
Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Whats New
Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Whats New
TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

Whats New
Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com