Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Kompas.com - 02/05/2024, 16:41 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten petrokimia dan infrastruktur, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatatkan rugi bersih pada kuartal I-2024. Salah satu pemicu utamanya ialah penurunan permintaan global yang disebabkan ketidakpastian global.

Melansir dokumen kinerja keuangan perusahaan, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu itu membukukan rugi bersih sebesar 33,12 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 539 miliar (asumsi kurs Rp 16.276 per dollar AS). Nilai itu berbanding terbalik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana perusahaan membukukan laba sebesar 8,5 juta dollar AS.

Kerugian itu selaras dengan laba kotor perusahaan yang menyusut. Tercatat pada periode 3 bulan pertama tahun ini TPIA membukukan laba kotor sekitar 500.000 dollar AS, turun 98,5 persen dari tahun lalu yang mencapai 33,4 juta dollar AS.

Baca juga: Lima Saham Paling Cuan Sepekan, dari ICBP hingga TPIA

"Penurunan laba kotor akibat fluktuasi permintaan global di China dan sedikit ketidakpastian global," ujar Direktur TPIA, Suryandi, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (2/5/2024).

Penurunan laba kotor disebabkan oleh pendapatan bersih perusahaan yang terkontraksi, namun di sisi lain beban pokok pendapatan meningkat.

Tercatat pendapatan bersih perusahaan sebesar 472 juta dollar AS. Nilai ini turun 6,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai 502,4 juta dollar AS.

Sementara itu, beban pokok pendapatan perusahaan tercatat sebesar 471,4 juta dollar AS. Nilai ini naik 0,5 persen dari tahun lalu mencapai 469 juta dollar AS.

"Beban pokok pendapatan meningkat terutama disebabkan oleh harga bahan baku rata-rata yang lebih tinggi yaitu Naptha dengan rata-rata 682 dollar AS per ton pada kuartal I-2024," tutur Suryandi.

Meskipun kinerja keuangan terkontraksi, Suryandi bilang, liquidity pool perusahaan tetap terjaga. Tercatat liquidity pool sebesar 2,38 miliar dollar AS yang terdiri dari kas dan setara kas 1,03 miliar dollar AS, surat berharga senilai 1,12 miliar dollar AS, dan fasilitas committed revolving credit yang tersedia sejumlah 226 juta dollar AS.

Selain itu, TPIA juga menorehkan EBITDA yang positif, yakni sebesar 1,1 juta dollar AS. Nilai ini sebenarnya lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu mencapai 66,1 juta dollar AS.

"Selama kuartal pertama tahun 2024, perseroan berhasil menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan praktik tata kelola yang kuat," ucap Suryandi.

Baca juga: Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com