Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Kompas.com - 11/05/2024, 18:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

KENDARI, KOMPAS.com - Pertanian seluas 150 hektar di Desa Puuwanggudu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir. Akibatnya, tanaman siap panen pun gagal dipanen.

Lahan pertanian masyarakat di Desa Puuwanggudu itu terbagi dalam dua lahan. Lahan pertanian pertama seluas 70 hektar dan yang kedua 80 hektar. Selain sawah, di lahan itu juga ditanami sayur-sayuran berupa palawija dan lainnya.

"Jujur saja, masyarakat kami ini sudah mau panen. Karena banjir itu, padinya kita mau ambil sudah terkena banjir semua," kata Jumran Amin, Kepala Desa Puuwanggudu, seperti dikutip dari Antaranews, Sabtu (11/5/2024).

Pada lahan 150 hektar tersebut, bergantung sekitar 180 petani yang mencari nafkah.

Baca juga: Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Tak hanya lahan pertanian yang terdampak, di desa tersebut banjir juga merendam 91 rumah dengan sekitar 142 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 482 jiwa.

Jumran Amin juga mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara telah menyalurkan bantuan berupa rumah hunian tetap bagi masyarakat di Desa Puuwanggudu, sehingga beberapa masyarakat yang telah mendapatkan hunian tetap itu langsung kembali mengisi hunian tersebut.

"Kebetulan ada yang disiapkan pemda, awalnya itu hunian sementara (huntara), lalu kemudian dijadikan hunian tetap (huntap). Akan tetapi kendala kami juga kemarin itu karena tidak semua warga saya yang mendapatkan huntap, baru 68 KK, sisanya itu katanya tahapan selanjutnya," ucap Jumran Amin.

Baca juga: Seluas 5.469 Hektar Sawah di 20 Provinsi Gagal Panen Akibat Banjir, Pemerintah Beri Bantuan Rp 8 Juta

Bantuan kerugian gagal panen

Sebelumnya, sepanjang tahun 2023 tercatat 5.469 hektar sawah di 20 provinsi mengalami gagal panen akibat bencana banjir berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama periode Januari-Maret 2023.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai menggelar rapat tingkat menteri terkait gagal panen di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Ia mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah memberikan bantuan kerugian kepada petani yang terdampak gagal panen sebesar Rp 8 juta per hektar per kelompok. Bantuan kerugian gagal panen tersebut belum sepenuhnya rampung diberikan kepada petani pada 2023.

Oleh sebab itu, pemerintah akan melanjutkan penyaluran bantuan dengan jumlah yang sama. Pemerintah kata dia, sudah menyiapkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk bantuan tersebut, yang disalurkan via BNPB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com