Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Kompas.com - 21/05/2024, 07:23 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup mayoritas hijau pada akhir perdagangan Senin (21/5/2024) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Indeks komposit Nasdaq Komposit melaju ditopang oleh saham Nvidia dan saham teknologi lainnya.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami penurunan, setelah saham JPMorgan Chase anjlok 4,5 persen.

Indeks Nasdaq ditutup naik 0,65 persen ke posisi 16.794,87. Indeks saham teknologi ini mencapai level tertinggi intraday sepanjang masa. S&P 500 juga naik tipis 0,09 persen menjadi 5.308,13. Sementara DJIA turun 196,82 poin atau 0,49 persen, menjadi 39.806,77.

Baca juga: Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Penurunan saham JPMorgan terjadi karena CEO Jamie Dimon memberi isyarat pada pertemuan investasi tahunan bank, bahwa masa pensiunnya mungkin lebih cepat dari yang dinyatakan sebelumnya.

Dimon juga mengatakan JPMorgan tidak akan melakukan buyback saham saat ini. Adapun saham JPMorgan telah naik sekitar 15 persen year to date.

Saham-saham kecerdasan buatan mencuri perhatian minggu ini. Investor akan mencermati hasil fiskal kuartal pertama Nvidia yang akan dirilis pada Rabu sore untuk mengukur kekuatan reli pasar yang didorong oleh AI.

Saham Nvidia pada hari Senin naik lebih dari 2 persen karena beberapa analis menyoroti posisi pasar perusahaan.

Beberapa analis Wall Street menaikkan target harga perusahaan produsen chip tersebut menjelang laporan pendapatannya, dan memperkirakan saham tersebut bisa naik sebanyak 30 persen dari level saat ini.

Sebagai informasi, saham Nvidia naik 91,4 persen pada 2024, dan 203,2 persen dalam 12 bulan terakhir.

Kapitalisasi pasar Nvidia kini menjadi yang terbesar ketiga di S&P 500 dengan nilai 2,3 triliun dollar AS. Investor juga memperkirakan pendapatan Nvidia naik sebesar 8 persen.

S&P 500 membukukan kenaikan beruntun selama empat minggu karena mencatat rekor tertinggi. Dow juga naik selama lima minggu berturut-turut.

Ahli strategi UBS Vincent Heaney mengatakan, reli pasar dinilai memiliki lebih banyak ruang untuk pertumbuhan dari level tertinggi sepanjang masa.

“Meskipun risiko ekonomi dan geopolitik masih ada, kami pikir pertumbuhan ekonomi, pendapatan yang solid, prospek suku bunga yang lebih rendah, dan peningkatan investasi pada AI akan mendukung ekuitas untuk sisa tahun ini,” kata Heaney.

Baca juga: Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com