Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Modal Usaha, Emiten Properti Intiland Absen Bagi Dividen

Kompas.com - 31/05/2024, 10:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Intiland Development Tbk (DILD) absen membagikan dividen tahun ini kepada para pemegang saham. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilangsungkan pada Kamis (30/5/2024).

“Kita enggak bagi dividen, sisa laba bersih tahun 2023 akan kita alokasikan untuk saldo laba,” kata Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi.

Sepanjang tahun lalu, DILD mencatatkan laba sebesar Rp 174 miliar, dibandingkan tahun 2022 yang mencatatkan rugi Rp 98,8 miliar.

Direktur DILD Archied Noto Pradono mengatakan bahwa alasan perusahaan tidak membagikan dividen tahun ini karena perusahaan tengah berupaya untuk memperkuat permodalan.

“Kita mau mengembangkan proyek baru, kan landed kita masih kurang dan kita mau ngembangkan proyek landed dan di kawasan industri. Jadi kita mau memperkuat struktur permodalan kita,” kata Archied.

Baca juga: Apakah Program Tapera Menguntungkan bagi Bisnis Properti?

Adapun pengembangan proyek yang dilakukan tahun ini membutuhkan dana kurang lebih sebesar Rp 1 triliun. Perusahaan akan menggunakan kombinasi dari internal dan eksternal untuk membiayai proyek-proyek tersebut.

Tahun ini, Intiland akan mengalokasikan belanja modal atau capex antara Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Saat ini perusahaan memiliki 21 proyek yang akan dikembangkan tahun ini, nantinya belanja modal akan digunakan untuk pengembangan proyek tersebut.

“Capex, dari tahun lalu kita gunakan untuk ngembangin beberapa (proyek). Kita pakai untuk penyelesaian proyek kita yang sekarang ada di landed dan industrial estate, juga yang rencana (baru) dan di Batang,” lanjut dia.

Baca juga: Duo Pengembang Properti Australia Asal RI Pecah Kongsi, Ada Apa?


Archied mengatakan, perusahaan saat ini tengah memiliki beberapa proyek diantaranya residential landed dan industrial. Adapun target penjualan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 2,1 triliun.

Tahun ini perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan 10 hingga 15 persen. Tahun lalu, perusahaan mencetak pendapatan sebesar Rp 3,9 miliar atau naik dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,1 miliar.

“Kita harapkan pendapatan dan laba bisa tumbuh dibandingkan tahun lalu, mungkin antara 10-15 persen, kita harapkan di bottom line-nya,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com