Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Mengkaji Dampak Pengalihan Dana Besar Muhammadiyah dari BSI

Kompas.com - 07/06/2024, 08:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI TENGAH lanskap perbankan syariah yang terus berkembang di Indonesia, Muhammadiyah secara mengejutkan mengumumkan pengalihan dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke berbagai bank syariah lainnya.

Keputusan strategis ini, yang diartikulasikan oleh Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, bertujuan mengatasi masalah risiko konsentrasi dan mempromosikan lingkungan persaingan yang lebih sehat di dalam sektor tersebut.

Konsenterasi pasar Bank Syariah

Portofolio keuangan Muhammadiyah dianggap sangat terkonsentrasi di BSI, menciptakan situasi di mana bank syariah lainnya kesulitan untuk bersaing secara setara.

Konsentrasi ini tidak hanya menimbulkan risiko terhadap kesehatan keuangan Muhammadiyah, tetapi juga mengancam untuk melemahkan dinamika persaingan yang penting untuk pertumbuhan yang kuat di sektor perbankan syariah.

Dengan mendiversifikasi penempatan dananya, Muhammadiyah berupaya mengurangi risiko-risiko ini dan mendorong lingkungan pasar yang lebih seimbang.

Benarkah persaingan bank syariah terkonsenterasi di beberapa bank saja? Sebelum merger, konsentrasi pasar bank syariah berkisar antara 906 hingga 950 poin berdasarkan indeks HHI. Setelah merger, indeks HHI melompat hampir dua kali lipat menjadi 1850.

Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi pasar dalam suatu industri.

Semakin tinggi nilai HHI, semakin terkonsentrasi pasar tersebut pada beberapa pemain besar saja.

Sebelum merger, konsentrasi pasar bank syariah di Indonesia relatif sedang dengan nilai HHI antara 906 hingga 950 poin.

Namun, setelah merger terjadi, indeks HHI melompat hampir dua kali lipat menjadi 1850 poin. Nilai ini mengindikasikan bahwa pasar perbankan syariah di Indonesia menjadi sangat terkonsentrasi pada beberapa bank besar hasil merger.

Kemudian, berdasarkan perhitungan CR5 (Rasio Konsentrasi 5 Bank Terbesar), tidak ada perbedaan struktur pasar antara sebelum dan sesudah merger. Bank syariah di Indonesia memiliki struktur pasar oligopoli.

CR5 (Rasio Konsentrasi 5 Bank Terbesar) adalah ukuran yang menunjukkan persentase pangsa pasar yang dikuasai oleh 5 bank terbesar dalam suatu industri.

Meskipun indeks HHI meningkat signifikan setelah merger, namun berdasarkan perhitungan CR5, tidak ada perbedaan struktur pasar antara sebelum dan sesudah merger.

Baik sebelum maupun setelah merger, struktur pasar bank syariah di Indonesia adalah oligopoli, di mana pasar didominasi oleh beberapa pemain besar saja.

Implikasi positif

Bagi Muhammadiyah, keputusan untuk menyebarkan sumber daya keuangannya ke berbagai institusi sejalan dengan praktik manajemen keuangan yang bijaksana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com