Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BI: Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Cicilan Utang Meningkat

Kompas.com - 10/06/2024, 21:12 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pos pengeluaran masyarakat untuk membayar cicilan pinjaman atau utang kian meningkat. Hal ini diikuti dengan pengeluaran masyarakat untuk konsumsi menyusut.

Berdasarkan data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) periode Mei 2024, proporsi pendapatan masyarakat yang dipakai untuk membayar cicilan mencapai 10,3 persen pada Mei 2024. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai 9,7 persen.

Di sisi pengeluaran, pengeluaran warga untuk tabungan tercatat semakin menurun. Bank sentral mencatat, porsi pengeluaran masyarakat untuk tabungan sebesar 16,6 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 16,7 persen.

Baca juga: Utang Jatuh Tempo Numpuk hingga 3 Tahun Mendatang, Pemerintah Tidak Ambil Pusing

Pada saat bersamaan, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi mengalami penurunan. Tercatat porsi pengeluaran masyarakat untuk konsumsi menurun dari 73,6 persen menjadi 73 persen pada Mei lalu.

"Pada Mei 2024 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi, mengalami sedikit penurunan," tulis BI, dalam Survei Konsumen, dikutip Senin (10/6/2024).

Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, pergerakan proporsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau variatif. Tercatat, kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta - Rp 3 juta dan kelompok Rp 3,1 juta - Rp 4 juta mengalami penurunan, masing-masing menjadi 73,1 persen dan 71,8 persen.

Sementara itu, tingkat konsumsi kelompok pengeluaran Rp 1 juta - Rp 2 juta, kelompok Rp 4,1 juta - Rp 5 juta, serta lebih dari Rp 5 juta tercatat meningkat, masing-masing menjadi 75 persen, 69,4 persen, dan 66,8 persen.

Di sisi lain, proposi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan sebagian besar kelompok tercatat meningkat. Kenaikan pembayaran cicilan dialami oleh kelompok pengeluaran Rp 1 juta - Rp 2 juta (menjadi 7,3 persen), kelompok Rp 2,1 juta - Rp 3 juta (menjadi 10,2 persen), kelompok Rp 3,1 juta - Rp 4 juta (menjadi 11,2 persen), hingga kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta - Rp 5 juta (menjadi 12,9 persen).

Kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mencatatkan penurunan rasio pembayaran icilan pinjaman. Tercatat rasio cicilan pinjaman kelompok ini turun menjadi 13,9 persen.

"Porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada hampir semua tingkat pengeluaran responden," tulis Survei BI.

Baca juga: Simak, Ilustrasi Cicilan Rumah Peserta Iuran Tapera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Whats New
UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

Earn Smart
Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

Whats New
HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

Whats New
Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com