JAKARTA, KOMPAS.com - Singapura semakin dekat untuk menjadi pusat emas global terkemuka, seiring dengan pergeseran perdagangan emas yang semakin mengarah ke timur.
Hal ini diungkapkan oleh Shaokai Fan, Head of Asia-Pacific and Global Head of Central Banks di Dewan Emas Dunia atau World Gold Council.
Dikutip dari CNBC, Rabu (12/6/2024), Fan menyoroti bahwa pergeseran ini sebagian besar didorong oleh peningkatan konsumsi emas di ekonomi pasar berkembang utama, yang mayoritasnya berada di Asia.
Baca juga: Harga Emas Rabu 12 Juni 2024 di Pegadaian
"Pusat gravitasi pasar emas telah bergeser ke timur, dengan Singapura ditempatkan secara menguntungkan sebagai titik tumpu potensial dari keseimbangan baru ini," kata Fan.
Kedekatan Singapura dengan sekitar 25 persen pusat suplai tambang emas dunia seperti China, Australia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan Laos, semakin memperkuat posisinya sebagai pusat perdagangan emas yang strategis.
"Kedekatan Singapura dengan bank-bank sentral yang aktif membeli emas adalah faktor kunci lainnya," tambah Fan.
Selain keuntungan geografis, kebijakan pemerintah Singapura juga memainkan peran penting.
Baca juga: Rincian Harga Emas Antam Rabu 12 Juni 2024, Naik Rp 8.000
Sejak Oktober 2012, pemerintah Singapura telah membebaskan Pajak Barang dan Jasa (GST) dari logam mulia kelas investasi.
Langkah ini, bersama dengan pendirian kilang pengiriman barang di Singapura, telah memperkuat posisi negara ini sebagai hub perdagangan emas utama.
Dalam konteks geopolitik yang semakin tidak stabil, kebutuhan untuk mencari pusat cadangan emas resmi menjadi semakin mendesak bagi bank sentral di seluruh dunia.