Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Ramalan Terbaru Bank Dunia terhadap Ekonomi Indonesia | Tawaran Program Prakeja bagi Gen Z yang Menganggur

Kompas.com - 14/06/2024, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Ini "Ramalan" Terbaru Bank Dunia terhadap Ekonomi Indonesia 2024-2025

Bank Dunia memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode 2024 dan 2025 akan lebih tinggi dari proyeksi yang sebelumnya dibuat.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam laporan teranyar Bank Dunia bertajuk "Global Economic Prospects" edisi Juni 2024.

Dalam laporan itu, Bank Dunia memproyeksi, ekonomi Indonesia tumbuh pada level 5 persen pada 2024 dan 5,1 persen 2025. Angka itu lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia sebelumnya, yakni di level 4,9 persen untuk tahun 2024 dan 2025.

Bank Dunia menyatakan, sebagian besar perekonomian negara di kawasan Asia Timur - Pasifik, termasuk Indonesia, akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga, didukung inflasi yang melandai serta biaya kredit lebih rendah.

Selengkapnya simak di sini

2. Nyaris 10 Juta Gen Z Menganggur, Kemenko Perekonomian Tawarkan Program Prakerja

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, terdapat sekitar 9,9 juta penduduk generasi muda usia 15 sampai 24 tahun atau tergolong "Gen Z" di Indonesia tidak bekerja dan tidak sedang sekolah (not in employment, education, and training/NEET) pada 2023.

Menanggapi fenomena tersebut, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko Perekonomian Chairul Saleh mengatakan, upaya pemerintah untuk mengatasi pengangguran Gen Z melalui program lifelong learning.

Ia mengatakan, program lifelong learning ini bisa dilakukan melalui kepesertaan kartu Prakerja.

"NEET untuk yang lifelong learning program, salah satunya Prakerja. Ini untuk reach out kita menyerap lulusan-lulusan yang memang dia belum bekerja utamanya," kata Chairul dalam Media Briefing bertajuk "Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM" di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Baca selengkapnya di sini

3. Tarif Internet Starlink Vs Provider Lokal, Mana Lebih Murah? Ini Penjelasan Kominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membeberkan analisanya terkait isu tarif layanan internet antara Starlink dan penyedia layanan internet lokal.

Ketua Tim Perizinan Telekomunikasi Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Falatehan mengatakan, pihaknya telah menganalisa tarif tiga paket layanan internet Starlink dengan paket layanan penyedia internet lokal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com