JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah saat mengetahui sekitar 26.000 kontainer menumpuk di Pelabuhan Priok dan Pelabuhan Perak.
Adapun puluhan ribu kontainer tersebut tertahan di pelabuhan lantaran adanya pengetatan aturan impor melalui Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 36 Tahun 2023 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Zulhas menceritakan, ketika itu, dirinya tengah berada di Peru untuk menghadiri acara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).
Kemudian Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menghubunginya melalui telepon bahwa terjadi penumpukan kontainer di pelabuhan-pelabuhan utama lantaran Pertimbangan Teknis (Pertek) tak kunjung rampung.
Presiden Jokowi, kata dia, meminta agar Permendag kembali direvisi.
"Empat hari saya pergi (ke Peru), saya di telepon oleh Menko Perekonomian (dia bilang) itu barang di Pelabuhan Tanjung Priok menumpuk 26.000 kontainer bayangin pak, katanya ini Perteknya belum kelar Presiden marah (minta) ubah permendag," kata Zulhas dalam rapat kerja (Raker) Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Zulhas mengatakan, Permendag tersebut direvisi melalui rapat yang dipimpin Presiden Jokowi, Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan.
Baca juga: Tumpukan Kontainer di Pelabuhan, Sri Mulyani: 62,3 Persen Sudah Diselesaikan
Ketika itu, ia mengatakan, Airlangga menawarkan untuk menandatangi Permendag yang baru lantaran dirinya masih berada di Peru. Namun, Zulhas menolak.