Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Banyak Startup yang Gagal?

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyoroti beberapa faktor kegagalan startup yang gagal.

"Salah satunya karena startup itu tidak bisa menyelesaikan masalah masyarakat," kata Rudiantara pada Jumat (1/3/2019).

Rudiantara memberi contoh bahwa semua startup yang muncul dan kini jadi konsumsi harian masyarakat dimanfaatkan karena menjadi solusi masyarakat. Go-jek dan Grab bisa jadi pilihan karena muncul di tengah-tengah masalah masyarakat terhadap opsi transportasi.

Lebih dari itu keduanya merupakan solusi ketika masyarakat membutuhkan layanan jasa antar makanan ataupun barang.

Kemudian startup lain seperti marketplace Tokopedia, Blibli.com, Bukalapak dan lainnya memberikan opsi bagi masyarakat untuk membeli barang secara mudah.

Pilihan itu sekaligus jadi solusi bagi masyarakat yang keberatan untuk membeli barang karena harus keluar rumah terlebih dahulu.

Tak hanya untuk pembeli kata Rudiantara, adanya marketplace itu juga menolong para pengusaha kecil atau penjual untuk memasarkan produknya lewat daring.

Kemudian alasan lain kenapa startup itu gagal, kata Rudiantara, karena konsep yang belum matang. "Terakhir karena ingin cepat kaya," ujarnya.

Menurut Rudiantara, di antara banyaknya startup yang kini menghiasi layar ponsel masyarakat, jumlah itu hanya 4 persen dari total startup lain yang gagal. (Harry Muthahhari)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini penyebab kenapa banyak startup gagal


https://money.kompas.com/read/2019/03/01/204700826/kenapa-banyak-startup-yang-gagal-

Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke