Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beli Sepeda Motor Sebaiknya Dicicil atau Tunai?

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor merupakan salah satu alternatif kenadaraan pribadi favorit penduduk Indonesia lantaran harganya yang realtif murah dibandingkan mobil, selain juga lebih leluasa melenggang di jalan raya.

Tahun lalu saja, data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan adanya peningkatan penjualan sepeda motor sebesar 8,4 persen menjadi 6,3 juta unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Masyarakat pun semakin dimudahkan untuk bisa membeli sepeda motor dengan bebagai tawaran skema cicilan, baik melalui kredit perbankan dan multifinance, atau leasing.

Sylke (27) pegawai swasta di Jakarta misalnya, memilih untuk membeli motor dengan skema leasing  sejak Oktober 2016 lalu. Dia memilih membeli motor dengan cicilan tersebut lantaran kebutuhannya untuk bekerja yang mendesaknya kerap berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam sehari.

Pertimbangan lainnya adalah lantaran dengan mencicil, sepeda motornya sudah diproteksi oleh asuransi.

"Waktu itu kalau cash Rp 18 juta apa ya, kan mahal. Terus kalau naik angkot mahal banget apalagi harus wara-wiri mulu. Jadi waktu itu uang muka cuma Rp 1 juta," ujar Sylke kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2019).

Dengan tenor 17 bulan, setiap bulannya Sylke harus membayar cicilan Rp 1,3 juta.

Jika ditotal keseluruhan, biaya yang harus dikeluarkannya untuk membeli sebuah motor mencapai Rp 23 juta, jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan membeli secara tunai.

"Tapi ya, aku sudah bisa langsung menerima motor dan merasakan manfaatnya di depan," ujar dia.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Ema (26) yang bekerja sebagai jurnalis di Jakarta. Dia memilih untuk membeli motor seharga Rp 14 juta dengan skema cicilan. Setiap tahunnya, dia menyetor Rp 668.000 dengan tenor sampai 35 bulan.

"Memang memilih yang tenornya paling panjang dan cicilannya paling kecil sih,"ujar dia.

Meskipun harga akhirnya jauh lebih mahal, Ema tak merasa rugi dengan membeli motor secara cicilan.

"Karena kalau nabung kan lama, sementara butuhnya sekarang," ujar dia.

Namun berbeda dengan Aziz (24) yang memilih untuk membeli motor dengan cash. Dia perlu untuk menabungkan pendapatan bulanannya selama 7 bulan ditambang dengan tabungan pribadi yang sebelumnya dia punya untuk membeli motor baru seharga Rp 19 juta.

"Gaji dua pertiga sebulan disisihkan selama 7 bulan, karena makan dan tidur masih sama keluarga jadi masih bisa," ujar dia.

Dia lebih memilih menabung dan menunggu hingga tabungannya cukup dibandingkan dengan menyicil dengan alasan akumulasi uang yang harus dia bayarkan untuk membayar secara mencicil jauh lebih besar.

Keputusan untuk mencicil atau tidak ketika membeli sebuah motor memang tergantung dengan pertimbangan masing-masing orang. Namun, keduanya harus dengan syarat kesadaran kemampuan untuk membayar dan memang sesuai dengan kebutuhan.

Founder Finansialku sekaligus Perencana Keuangan Melvin Mumpuni mengatakan, sebelum seseorang memutuskan untuk membeli motor, baiknya sudah mempertimbangkan fungsi dari sepeda motor tersebut untuk pribadi atau akan menjadi produktif lantaran untuk berbisnis.

Selain itu, jika memang akan membeli dengan mencicil, pastikan mampu untuk membayar uang muka atau down payment (DP) dan cicilan secara rutin setiap bulan.

Jika diukur dari kemampuan bulanan, Melvin mengatakan jumlah cicilan bulanan tersebut maksimal 30 persen sampai 35 persen dari penghasilan.

Jadi, kamu tertarik untuk membeli motor dengan mencicil atau tunai?

https://money.kompas.com/read/2019/03/22/091300126/beli-sepeda-motor-sebaiknya-dicicil-atau-tunai-

Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke