Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uang Beredar pada Februari 2019 Mencapai Rp 5.671,2 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2019. 

Posisi M2 pada Februari 2019 tercatat sebesar Rp 5.671,2 triliun atau tumbuh 6 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 5,5 persen (yoy).

Akselerasi M2 terutama didorong oleh komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh sebesar 7,1 persen (yoy) dan 16,8 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6 persen (yoy), dan 10,3 persen (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) melambat pada Februari 2019 menjadi 2,6 persen (yoy) dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 3,8 persen (yoy).

"Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh perbaikan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih serta akselerasi pertumbuhan kredit," jelas BI dalam keterangan di laman resminya, Jumat (29/3/2019).

Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih pada Februari 2019 membaik menjadi minus 5,1 persen (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar minus 9,3 persen (yoy). Perbaikan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih tersebut seiring dengan kenaikan cadangan devisa pada Februari 2019.

Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan pada Februari 2019 mencapai 12 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,9 persen (yoy). Namun demikian, operasi keuangan pemerintah pada Februari 2019 tercatat mengalami kontraksi.

Ini tercermin dari penurunan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, yaitu dari minus 14,3 persen (yoy) menjadi  minus 25,4 persen (yoy) pada Januari 2019, sejalan dengan peningkatan rekening giro Pemerintah Pusat di sistem moneter.

BI pun menyatakan suku bunga kredit tercatat relatif stabil pada Februari 2019 sementara suku bunga simpanan bergerak bervariasi. Hal tersebut tercermin pada rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Februari 2019 tercatat sebesar 10,8 persen, relatif stabil dibandingkan dengan suku bunga pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 3 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan tercatat stabil sebesar 6,91 persen, 6,69 persen, dan 7,27 persen. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan sedikit turun dari 6,91 persen pada Januari 2019 menjadi 6,83 persen pada bulan laporan.

Sebaliknya, suku bunga simpanan berjangka tenor 6 bulan meningkat dari 7,20 persen pada Januari 2019 menjadi 7,31 persen pada Februari 2019.

https://money.kompas.com/read/2019/03/29/113400426/uang-beredar-pada-februari-2019-mencapai-rp-5.671-2-triliun

Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke