Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan Empat Pertimbangan Ini Sebelum Meminjam

Akan tetapi, sering kali keputusan meminjam itu tanpa dasar dan pertimbangan kuat serta jelas. Sehingga ujung dari meminjam jadi soal. Nah, sudah tahukah Anda apa pertimbangan-pertimbangan kuat untuk meminjam?

Menurut perencana keuangan, Mike Rini Sutikno, secara garis besar ada empat hal yang perlu diperhatikan seseorang ketika hendak meminjam uang. Keempat aspek ini harus secara seksama dan cermat diperhatikan.

Tidak Aji Mumpung

"Satu tujuannya. Jangan (karena) aji mumpung. Jadi ada perlu kebutuhannya dulu," kata Mike berbincang dengan Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Mike menjelaskan, uang atau dana yang dipinjam itu pada dasarnya sesuatu yang harus dikembalikan. Bukan diberikan cuma-cuma. Apalagi, pinjaman itu dibarengi dengan bunga dengan besaran tertentu.

"Jadi lebih mahal. Karena itu perlu hati-hati. Makasudnya, meminjam itu untuk apa dulu? ini perlu betul-betul kita saring," ujarnya.

Kemampuan Membayar

Dia menyebutkan, pertimbangan kedua adalah kemampuan membayar. Akan sangat baik sebelum memutuskan untuk meminjam seseorang terlebih dahulu menimbang kempaunnya untuk membayar. Sehingga nantinta tidak kesulitan melunasinya.

"Harus pastikan ketika meminjam bisa membayar dengan lancar. Niatnya sudah baik untuk produktif, tapi enggak ngukur kemampuan (kurang baik)," tuturnya.

Menurut dia, mengukur kemampuan untuk membayar cicilan utang sangatlah mudah dan simpel. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah menyiasti cicilan utang dipinjam sebelumnya.

"Supaya bayar lancar, jangan pilih kebesaran cicilan bulannya. Jadi cicilannya hanya 1/3 dari penghasilan tiap bulan, baik gaji rutin," jelasnya.

Sumber pembayaran

Dia menambahkan, setelah mempertimbangkan tujuan dan mengukur kemampuan untuk meminjam, faktor lain ialah soal sumber dana untuk membayar cicilan utang yang dimaksud. Apakah dari gaji/pendapatan sendiri, pendapatan usaha, atau sumber lainnya.

Jika uang yang dipinjam untuk keperluan peribadi dan peruntukkan bukan usaha atau lainnya, akan lebih baik pinjaman itu dibayarkan dari gaji pribadi. Ini dinilai sangat tepat dan sepadan.

"Sumber dananya dari mana untuk bayar cicilan. jadi gaji kah atau pendapatan, pendapatan usaha?" tambahnya.

"Kalau minjem untuk kebutuhah pribadi ya (bayar cicilan) dari pendapatan atau gaji pribadi. Tapi kalau untuk usaha, ya dari penndapatan usaha (bayar cicilan) idealnya," sambungnya.

Sumber pinjaman

Setelah tiga aspek tersebut diperhatikan, faktor terakhir adalah pilihan sumber pinjaman. Karena, seiring perjalanan waktu dan zaman opsi-opsi itu semakn banyak.

"Sumber pinjaman sekarang lebih variatif. Kalau dulu bank, koperasi, pegadaian," paparnya.

Dikatakannya, meminjam uang itu sejati lebih baik untuk hal-hal yang produktif. Tapi, sering kali seseorang meminjam itu dalam keadaan darurat alias kepepet.

Jika dalam kondisi seperti ini baiknya seseorang memilih pinjaman yang tidak memiliki bunga sama sekali.

"Kalau situasinya adalah kepepet jangan ngutang ada bunganya. Ngutan ke kakak, adek, atau orang tua," imbuhnya.

"Kalau memang butuh profesional bisa dari bank, cuma bank butuh jaminan. Pinjaman ada P2P Lending, pinjaman online, crowdfunding," tandas Mike.

https://money.kompas.com/read/2019/04/05/083400026/perhatikan-empat-pertimbangan-ini-sebelum-meminjam

Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke