Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deja Vu IHSG Pasca Pilpres

Begitu pula dengan reaksi pasar. Kepala Divisi Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mencatat, sehari sebelum Pemilu 2014, IHSG ditutup pada level 5.024,71, naik 1,46 persen. Kemudian, sehari setelah Pemilu, IHSG menguat sebesar 2,8 persen.

Sementara 2019, posisi IHSG sehari sebelum pilpres, ditutup menguat 46,39 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.481,54. Kemudian, sehari setelah pilpres, IHSG menguat 51,2 poin ke posisi 6,532,741 atau naik 0,79 persen.

"Saat itu (2014), pelaku pasar semangat di pagi hari, menganggap hasil pemilu adalah positif. IHSG kemudian terus bergerak naik hingga 2,8 persen," ujar Satrio, Kamis (18/4/2019).

Namun, lonjakan itu tak bertahan lama. Sebab, saat itu Prabowo mengklaim bahwa dirinya memenangkan pilpres. Hal ini berdampak pada IHSG yang bergerak turun hingga di bawah posisi pembukaan. Harga sempat bergerak turun, tapi kemudian ditutup agak ke atas meski tetap di bawah posisi saat pembukaan.

Satrio mengatakan, dari pergerakan tersebut terlihat bahwa sentimen pasar pada H+1 Pemilu meresponsnya secara positif.

"Tapi, orang yang semangat beli pagi, maka akan pulang di sore hari dalam kondisi nyangkut, karena harga penutupan sore berada di bawah harga pembukaan di pagi hari," kata Satrio.

Dalam hal ini, kata Satrio, yang bisa meraup keuntungan adalah orang yang melakukan strategi sell on strength, alia melepas sahamnya saat keadaan pasar sedang naik. Bagi mereka yang belum ada posisi, hanya posisi buy on weakness yang memberikan kesempatan untuk untung.

Karena pada H+2 dan H+3, IHSG terus bergerak turun. Bahkan di bawah harga tertinggi saat H+1.

Satrio mengatakan, saat itu IHSG tertekan di tengah bursa regional yang cenderung bergerak naik.

"Ini memperlihatkan bahwa pasar modal ketika itu, terlihat cenderung berhati-hati dan rasional dalam menyikapi hasil pemilu. Pasar terlihat butuh setidaknya 3 hari untuk mencerna hasil pemilu, sebelum kembali mengikuti pergerakan dari bursa global," kata Satrio.

Lantas, akankah yang terjadi pada Pilpres 2014 akan terulang di 2019? Apa yang harus kita lakukan menyikapi hasil Pilpres 2019?

Menurut Satrio, ada faktor lain yang diperkirakan akan membuat IHSG merosot, yakni ketidakpercayaan akan lembaga penyelenggara hitung cepat. Meski begitu, ia pribadi akan melakukan hal yang sama seperti 2014.

"Saya kemarin memang sudah ada posisi meski tidak banyak, hanya sekitar setengah porto. Saya hari ini hanya berusaha melakukan sell on strength, berharap ‘jemuran’ saya disambar market ketika harga bergerak naik," kata Satrio.

"Setelah itu baru saya mencari kesempatan. Barangkali bisa mencari posisi ketika semangat dari market sedikit mereda," lanjut dia.

https://money.kompas.com/read/2019/04/18/182922626/deja-vu-ihsg-pasca-pilpres

Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke