Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Saham Perusahaan Sandiaga Anjlok | "Jokowi Effect"

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita mengenai anjloknya harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk milik calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menjadi berita populer di kanal Money Kompas.com, Kamis (18/4/2019).

Harga saham Saratoga terjun bebas setelah hasil hitung cepat (quick count) Pilpres 2019 dari beberapa lembaga survei diumumkan.

Berikut ini adalah 5 berita populer kanal Money Kompas.com yang masih patut Anda simak hari ini.

1. Saham Perusahaan Sandiaga Terjun Bebas, Imbas Hasil Hitung Cepat?

Harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) terjun bebas dalam beberapa hari terakhir. Per Kamis (18/4/2019), sebagaimana dikutip dari RTI, saham Saratoga bertengger di level Rp 3.530, turun 310 poin atau minus 8,07 persen.

Saham Saratoga memang terus turun dalam beberapa waktu terakhir. Berbeda dengan grafik tiga bulan terakhir yang masih hijau, pertumbuhannya juga masih di atas 3 persen.

Turunnya harga saham Saratoga lantas dikaitkan dengan kontestasi politik, di mana pemiliknya, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno, kalah suara dalam hitung cepat.

Baca selengkapnya di sini.

2. Sri Mulyani: Pencairan Kenaikan Gaji PNS Hampir 100 Persen

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menyatakan pencairan kenaikan gaji PNS 2019 hampir selesai. Hanya tinggal dua provinsi lagi yang belum mencapai persentase 100 persen.

"Sampai dengan hari ini hampir semua daerah sudah (cairkan). Kecuali daerah-daerah yang satkernya yang cukup terpencil," kata Sri Mulyani kepada awak media di Tangerang Selatan, Rabu (17/4/2019).

Sri Mulyani mengungkapkan, dua daerah atau provinsi itu adalah Maluku dan Papua. Satuan kerja (satker) kedua provinsi ini terbilang paling jauh dibandingkan lainnya, sehingga butuh waktu.

Baca selengkapnya di sini.

3. "Jokowi Effect," IHSG dan Rupiah Diprediksi Terus Menguat Pasca Pemilu

Dalam hasil hitung cepat Pilpres berbagai lembaga survei, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul di atas rivalnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Pasar kemudian merespon hal tersebut dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), satu hari pasca Pemilu.

IHSG menguat 51,2 poin ke posisi 6,532,741 atau naik 0,79 persen. Bahkan, sehari sebelum Pemilu, pada Selasa (16/4/2019), IHSG ditutup menguat 46,39 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.481,54.

Dalam seminggu terakhir, IHSG pun menguat 0,67 persen. Selain itu, kurs rupiah pun menguat ke level Rp 14.000 pada hari ini.

Baca selengkapnya di sini.

4. Menhub: Garuda Indonesia Tak Tulus Menurunkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai maskapai Garuda Indonesia tak tulus dalam menyediakan tiket pesawat dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Sebab, potongan harga yang diberikan maskapai pelat merah itu hanya dalam rangka memeriahkan ulang tahun Kementerian BUMN.

"Makanya saya bilang kalian (Garuda Indonesia) itu tidak tulus, enggak jujur (dalam menurunkan harga tiket pesawat). Kita kan ngomong sama masyarakat mesti jujur," ujar Budi di Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Baca selengkapnya di sini.

5. Pengusaha "Happy" Jokowi Ungguli Prabowo di Hitung Cepat Pilpres

Hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei menunjukan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo-Sandiaga Uno pada Pemilu 2019.

Hasil ini disambut bahagia oleh para pengusaha yang bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Begitu kata Ketua Apindo Haryadi Sukamdani.

"Happy, artinya sesuai dengan harapan kami," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

"Jadi preferensi pengusaha itu memang lebih kepada Pak Jokowi untuk dilanjutkan (pemerintahanya)," sambung dia.

Baca selengkapnya di sini.

https://money.kompas.com/read/2019/04/19/070000826/-populer-money-saham-perusahaan-sandiaga-anjlok-jokowi-effect-

Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke