Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usaha Peternakan Berisiko Tinggi, Bengkalis Luncurkan AUTS

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Amri Noer mengatakan, sebenarnya program ini sudah disosialisasikan kepada pertenak sapi pada 2018 lalu. Kemudian di tahun 2019 ini Dinas Pertanian mendapat jatah dari pemerintah pusat dan provinsi sebanyak 350 ekor sapi untuk diasuransikan.

"Untuk peternak sapi yang ingin mendapatkan bantuan asuransi ternak ini, bisa mengajukan permohonan ke Dinas Pertanian Bengkalis, dengan membawa KTP. Kemudian membayar premi sebesar Rp 40.000 pertahunnya," jelas Amri seperti dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/4/2019).

Setelah melakukan pendaftaran, peternak akan diberikan nomor virtual account, dan langsung melakukan setoran melalui virtual account yang diberikan petugas ke bank BRI.

"Maksimal nanti satu peternak bisa mendaftarkan sepuluh ekor sapi dan sapi yang diasuransikan berusia di atas satu tahun berjenis kelamin bentina," tambah Amri.

Menurut dia, pihaknya sudah mensosialisasikan asuransi ini kepada kelompok ternak sapi. Diantaranya kelompok ternak di Desa Siak Kecil beberapa waktu lalu.

"Karena memang yang bisa menerima AUTS ini harus anggota kelompok tani ternak sapi dan kelompok tani sudah terdaftar di Dinas Pertanian Bengkalis," ungkapnya.

Dikatakannya, sebenarnya asuransi ini pertahunnya premi yang harus dibayar oleh peternak sebesar Rp 200.000. Namun karena sudah disubsidi, maka peternak hanya perlu membayar sebesar Rp 40.000 saja.

Amri menjelaskan, untuk kematian sapi betina di Kabupeten Bengkalis memang kasusnya jarang. Tetapi untuk kehilangan sering terjadi, dan biasanya kehilangan ini terjadi pada peternak sapi di daerah kabupaten Bengkalis wilayah daratan sumatera.

"Untuk itu asuransi ini sangat baik dimanfaatkan oleh peternak kita untuk antisipasi kerugian lebih besar terhadap sapi produktif mereka," pungkasnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, program AUTS bertujuan untuk mengamankan indukan yang selama ini banyak dipotong. Apalagi pemerintah sudah membuat peraturan pelarangan pemotongan betina produktif.

“Jadi yang kami targetkan adalah komoditas yang mudah terkena resiko, yaitu sapi betina, agar tetap dipertahankan untuk berkembang biak,” kata Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy pun memberikan dukungan dan motivasi bagi stakeholder pelaku bisnis peternakan untuk ikut asuransi ternak sapi.

“Kita semua tahu bahwa risiko berusaha di bidang peternakan begitu rentan, misalnya sapi terkena penyakit yang menyebabkan kematian, serta rawan pencurian, sehingga perlu ada upaya khusus untuk melindungi peternak dan keberlangsungan usaha ternak tersebut," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2019/04/23/090000026/usaha-peternakan-berisiko-tinggi-bengkalis-luncurkan-auts

Terkini Lainnya

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke