JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) keamanan siber global Avnos memindahkan kantor pusatnya di Asia Pasifik ke Indonesia. Sebelumnya, kantor pusat Avnos berlokasi di Singapura.
Dengan pendanaan seri A senilai 10 juta dollar AS yang didapat dari berbagai investor strategis di Indonesia, salah satu fokus awal Avnos adalah meningkatkan investasi sekaligus mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan di Jakarta.
“Avnos sebagai startup software enterprise sangat antusias menjadi bagian dari komunitas startup Indonesia yang sedang berkembang, dan pemindahan kantor pusat Asia Pasifik ke Indonesia memiliki andil besar dalam mencapai visi besar kami untuk pasar Asia Pasifik," ujar Ivan Goh, CEO dan pendiri Avnos dalam keterangannya, Kamis (25/4/2019).
Ia mengatakan, tak seperti startup keamanan siber global lainnya, Avnos menjadikan Indonesia sebagai pasar prioritas pertama dengan melakukan investasi besar dalam penjualan, pemasaran, dukungan teknis dan sumber daya R&D.
Pemindahan kantor pusat dari Singapura ke Indonesia ini diikuti dengan penambahan jumlah SDM ahli dalam negeri dari 25 orang menjadi 70 orang hingga penghujung tahun 2020. Ini menjadikan Avnos sebagai perusahaan yang memiliki tenaga kerja terbanyak untuk vendor keamanan siber di Indonesia.
“Pemindahan kantor pusat Asia Pasifik ke Indonesia menunjukkan komitmen tinggi Avnos untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada pengguna dan mitra Avnos di Indonesia dalam hal penjualan, pemasaran, dan dukungan teknis,” jelas Ivan.
Produk Avnos Decentralised Software-Defined Firewall (DSDF/Avnos 2.0) membantu perusahaan mendefinisikan kembali perimeter teknologi pertahanan, dan memperluas pertahanan secara global dengan memberikan perlindungan yang selalu aktif untuk perangkat di manapun berada, baik di jaringan internal atau internet publik.
Avnos DSDF menjadi teknologi yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dari semua sektor industri.
https://money.kompas.com/read/2019/04/25/193649126/disuntik-modal-10-juta-dollar-as-startup-avnos-pindahkan-kantor-ke-indonesia