Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Generali Indonesia Cetatkan Laba 3 kali Lipat Sepanjang 2018

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia atau Generali Indonesia mencatat laba bersih sebesar Rp 179,5 miliar atau naik tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Selain pertumbuhan laba yang signifikan, total aset Generali Indonesia juga bertumbuh mencapai hampir Rp 7 triliun.

Chief Executive Officer (CEO) Generali Indonesia, Edy Tuhirman mengatakan, pencapaian positif sepanjang 2018 lalu membuktikan komitmen Generali untuk terus tumbuh dan berinovasi memberikan perlindungan jiwa dan kesehatan terbaik bagi keluarga Indonesia.

“Pertumbuhan Generali di 2018 ini didukung oleh penguatan bisnis melalui inovasi berkesinambungan baik dari sisi produk maupun layanan yang telah kami hadirkan. Meskipun persaingan industri asuransi jiwa saat ini sangat ketat, ini tidak menyurutkan ambisi Generali untuk terus bertumbuh," kata Edy dalam keterangannya, Jumat (3/5/2019).

Edy menjelaskan, melalui produk-produk inovatif yang mampu mengoptimalkan investasi dan rangkaian perlindungan kesehatan di 2018. Generali katanya, terus fokus untuk menjawab kebutuhan nasabah dan melakukan differensiasi produk sebagai kunci sukses dan faktor pembeda di pasar asuransi.

"Selain mencatatkan laba setelah pajak sebesar tiga kali lipat, Generali menutup 2018 dengan pertumbuhan premi lanjutan sebesar 26 persen. yang membuktikan tumbuhnya tingkat kepercayaan nasabah terhadap perlindungan Generali," tuturnya.

Dia menyempaikan, dana kelolaan Generali sepanjang lima tahun terakhir selalu menunjukkan pertumbuhan yang baik dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 31 persen dengan dana kelolaan (unit link) sebesar 4,1 triliun di 2018.

Selain itu, total perolehan premi bruto sebesar 2,8 triliun pada 2018 dan rasio solvabilitas berada di posisi 314 persen atau 2,6 kali lipat dibanding minimum 120 persen yang ditetapkan pemerintah.

"Generali terus akan memperkuat jalur distribusi di segala lini, baik melalui bank rekanan (bancassurance), keagenan, maupun bisnis kumpulan (group business)," sebutnya.

Menutup 2018, lanjut Edy, sejauh ini jalur keagenan masih memberikan kontribusi terbesar yakni mencapai 55 persen, bancassurance 32 persen, dan bisnis kumpulan sebesar 13 persen. Sedangkan pemberian hak nasabah di tahun lalu, Generali mencatatkan pembayaran dana klaim kesehatan dan meninggal dunia sebesar Rp 627 miliar atau meningkat 16 persen dari tahun sebelumnya.

"2019 ini, kami berkomitmen untuk terus memberikan solusi terbaik untuk nasabah. Setelah kehadiran Generali I-Signature dengan layanan kesehatan DNA Journal untuk nasabah prioritas dan ROBO ARMS yang mampu mengendalikan otomatis unit link nasabah, kami juga akan memperhatikan segmen anak muda milenial dengan menghadirkan produk Cemerlang yang kami luncurkan hari ini," ungkapnya

"Kami percaya dengan fokus pada kebutuhan di masing-masing segmen pasar. Ini akan semakin memperkuat posisi Generali di industri asuransi jiwa Tanah Air," tandasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/05/03/193102326/generali-indonesia-cetatkan-laba-3-kali-lipat-sepanjang-2018

Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke