Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pahami Cara Mengantisipasi Kerugian Bisnis Laundry

Terkait masalah untung rugi, bisnis laundry pun terbilang sangat riskan. Sebab bisa saja seseorang tak mengambil lagi barang yang telah dicuci tim produksi sehingga berujung pada kerugian.

Andry Tri Kurniadi, seorang pengusaha laundry asal Depok punya caranya sendiri untuk meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh pelanggannya. Andry menerapkan DP atau dana awal saat pelanggan hendak menggunakan jasa laundry-nya.

"DP dulu biasanya, DP 50 persen. Setidaknya DP 50 persen ini cukup membantu mengganti biaya produksi yang telah kita keluarkan," kata Andry Tri Kurniadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/6/2019) malam.

Baca: Dulunya Wartawan, Kini Jadi Pengusaha Laundry Beromzet Ratusan Juta Rupiah

Andry mengaku, bisnisnya mulai menerapkan sistem DP setelah mengalami kesulitan modal. Dia bercerita, sekitar 10 persen pelanggan tak mengambil barang di bulan yang sama. Sementara, 7 persen dari 10 persen baru mengambil 3 bulan setelahnya. Hal ini membuat omzet bulanan yang didapat menjadi fluktuatif.

"Tiap bulan yang enggak ambil itu 10 persen di bulan yang sama. Misalnya total invoice bulan itu ada Rp 100 juta, berarti Rp 10 juta belum di tangan. Sebesar 7 persen dari 10 persen itu orang baru jemput 3 bulan setelahnya. Nah, 3 persennya itu benar-benar tak dijemput lagi," papar Andry.

Itulah sebabnya, Andry menerapkan sistem pembayaran 50 persen di awal. Sementara, untuk baju-baju yang tidak diambil kembali lebih dari setahun, Andry menyumbangkannya ke panti asuhan maupun korban kebakaran.

Selain masalah DP, Andry juga menerapkan reward and punishment kepada 25 karyawannya untuk mencegah kehilangan barang. Jadi, saat barang sampai ke outlet, proses pencucian, dan proses pengeringan, barang harus selalu dihitung jumlahnya.

"Dan proses penghitungan itu di buku kerja, bukan invoice. Kalau invoice nanti saling contek jumlah, tak dihitung lagi. Jadi kalau ada kehilangan barang, kita tahu muara hilangnya itu di mana. Disitulah ada reward dan punishment," kata Andry.

Penerapan reward dan punishment ini juga cukup efektif dan membantu usahanya tak mengalami kerugian yang lebih besar. Awalnya, semua kerugian dari kesalahan karyawan ditanggung Andry. Tapi saat ini, karyawannya pun dituntut teliti dan bertanggung jawab jika ada kehilangan.

Diketahui, saat ini Andry telah memiliki 5 cabang di Daerah Depok. Dalam sehari, Andry bisa mendapat order sekitar 500-800 kilogram baju. Sehingga omzetnya bisa mencapai Rp 3,75 juta sampai Rp 6 juta per hari.

Saat masa puasa dan lebaran, orderan meningkat dua kali lipat bahkan lebih menjadi 1-1,5 ton. Omzetnya bisa mencapai Rp 7,5 juta sampai Rp 11 juta. Bila rata-rata sebulan terdapat 30 hari, maka omzetnya mencapai Rp 337,5 juta.

https://money.kompas.com/read/2019/06/12/114600226/pahami-cara-mengantisipasi-kerugian-bisnis-laundry

Terkini Lainnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke