Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Facebook Didenda 5 Miliar Dollar AS, Tertinggi dalam Sejarah

Sanksi ini dijatuhkan setelah Facebook terbukti melanggar aturan FTC karena lalai menjaga data pribadi penggunanya.

Denda sebesar 5 miliar dollar AS itu merupakan hukuman terberat yang pernah dijatuhkan FTC dalam sejarah. Denda ini juga 20 kali lebih besar dari hukuman pelanggaran privasi dan keamanan data konsumen yang pernah terjadi di seluruh dunia.

Baca: Senat AS Anggap Rencana Facebook Luncurkan Mata Uang Digital Delusional

Mengutip situs FTC, www.ftc.gov, hukuman tertinggi sebelumnya pernah dijatuhkan dalam kasus CFPB bersama Pemerintah AS melawan Equfax.

Pada kasus tersebut, denda yang dijatuhkan sebesar 275 juta dollar AS. Bahkan, dalam kasus pemerintah AS melawan Uber pun, hanya dijatuhkan denda sebesar 148 juta dollar AS kepada startup ride sharing tersebut.

Denda berat FTC kepada Facebook sekaligus mendesak perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg ini untuk merestrukturisasi agar tidak ada lagi informasi pribadi pengguna yang disalahgunakan oleh pihak mana pun.

"Meski telah berulang kali berjanji kepada miliaran pengguna di seluruh dunia untuk menjaga informasi pribadi pengguna, pengguna telah dikecewakan," tutur Joe Simons Ketua FTC dalam rilis FTC di situsnya, Rabu.

Kasus besar ini bermula saat awal 2018 ketika 87 juta data pengguna media sosial ini ada di tangan Cambridge Analytica. Kuat dugaan, data tersebut sempat disalahgunakan untuk pemilihan Presiden AS 2016. Sejak itu, FTC terus melakukan investigasi terhadap Facebook. (Yuwono Triatmodjo)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Komisi Perdagangan Federal AS Denda Facebook US$ 5 Miliar, Tertinggi Dalam Sejarah

https://money.kompas.com/read/2019/07/25/053147926/facebook-didenda-5-miliar-dollar-as-tertinggi-dalam-sejarah

Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke