Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemadaman Listrik, Bagaimana Operasional J&T Express?

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO perusahaan logistik J&T Express Robin Lo menanggapi hal mengenai pemadaman listrik (blackout) yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) di DKI Jakarta, Banten, dan sebagian wilayah Jawa Barat.

Robin menyampaikan, pemadaman listrik tersebut tidak terlalu mengganggu sistem operasional pengiriman barang J&T Express.

Menurut dia, sistem operasional tetap bisa berjalan dengan baik karena adanya bantuan genset yang dimiliki oleh pusat sortirnya.

“Kalau secara operasional sih enggak terlalu terganggu sih, karena untuk pusat sortir kita kan kita punya genset sendiri, terus pemadaman juga terjadi dari sore ke malam kan, jadi sebenarnya enggak terlalu ngaruh di kita,” ujar Robin di Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Adapun, kerugian yang dialami hanya dari segi biaya pembelian bahan bakar untuk genset selama pemadaman listrik terjadi.

“Kalau mau dibilang kerugian ya pasti, karena genset itu kita harus isi bensin dan lain sebagainya,” kata Robin.

Sebelumnya, pemadaman listrik terjadi di Jakarta mulai pukul 11.45. Mati listrik tersebut terjadi hingga malam hari, bahkan ada sebagian wilayah yang masih mengalami pemadaman listrik hingga keesokan harinya.

PLN mengungkapkan penyebab padamnya listrik di Jakarta dan separuh wilayah Pulau Jawa, dikarenakan adanya gangguan pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Ungaran-Pemalang.

https://money.kompas.com/read/2019/08/09/053300526/pemadaman-listrik-bagaimana-operasional-j-t-express-

Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke