Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Swasta Disebut Enggan Kerja Sama dengan BUMN, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak swasta banyak yang enggan untuk bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kerap terlibat masalah.

"Ada cukup banyak kasus kerjasama antara BUMN dengan pihak swasta yang belakangan berjalan tidak lancar dan bahkan tak jarang menyebabkan sengketa. Kerap muncul berbagai tekanan kepentingan yang kemudian menghambat kerja,” kata pemerhati kebijakan publik dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan, Selasa (20/08/2019)

Dalam hal ini, BUMN secara langsung berhubungan dengan pihak swasta dalam pengadaan investasi modal untuk pembangunan infrastruktur.

Masa pemerintahan pendek, menurut Tigor, merupakan alasan utama yang membuat pemerintah, dalam hal ini pemerintahan Jokowi, membutuh percepatan pembangunan yang sangat cepat dan kerja sama investasi antara BUMN dengan pihak swasta menjadi sangat mendesak untuk dilakukan.

Namun, adanya tingkat korupsi yang cukup tinggi terjadi di tingkat manajemen BUMN kerap membuat investor swasta memiliki ketakutan untuk bekerja sama dengan BUMN.

“Investor jadi takut melakukan kerjasama dengan BUMN dan itu akan jadi penghambat percepatan pembangunan yang ingin dilakukan oleh pemerintah,” katanya.

Tigor mengambil contoh adalah kasus hukum yang terjadi pada PT Karya Citra Nusantara (KCN) yang merupakan anak perusahaan hasil kerja sama sebuah BUMN, yakni Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dengan PT Karya Teknik Utama (KTU) yang sejak beberapa tahun lalu membangun Pelabuhan Marunda di Jakarta Utara sebagai contoh.

Gugatan yang diajukan oleh KBN terhadap PT KCN, menurut Tigor merupakan bukti lemahnya perlinduingan terhadap pihak swasta yang menjadi mitra BUMN.

https://money.kompas.com/read/2019/08/20/173400426/swasta-disebut-enggan-kerja-sama-dengan-bumn-ini-alasannya

Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke